Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Berubah Jadi Politeknik

KEMENTERIAN Perhubung­an (Kemenhub) terus melaku­kan upaya tranformasi dalam dunia penerbangan. Selain meningkatkan kualitas pe­layanan, Kemenhub juga ingin menghasilkan lulusan-lulusan penerbangan yang berkualitas pada bidangnya.

Salah satu upaya untuk mendorong itu adalah dengan mengganti Sekolah Tinggi menjadi Politeknik. Hal itu bertujuan sebagai fokus pen­didikan yang mengedepankan praktikum sehingga mengha­silkan lulusan berkemam­puan mumpuni.

“Makanya kami dari kemen­terian/lembaga (K/L) wajib melakukan transformasi dari sekolah tinggi pener­bangan menjadi politeknik penerbangan. Kita harus link and match dengan sekolah penerbangan. Apalagi pe­merintah sedang menyiapkan inpres revitalisasi SMK,” kata Ketua STPI Capt. Novanto Widadi dalam konferensi pers di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (6/12).

Saat ini, dokumen-dokumen untuk mengganti Sekolah Tinggi menjadi Politeknik sudah ada di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendi­dikan Tinggi (Kemenristek­dikti) untuk disetujui. Jika tidak ada aral melintang, perubahan itu akan terjadi sebelum pergantian tahun.

“Kami menyesuaikan dengan RPP (rancangan peraturan pemerintah) itu. Lagi digodok pemerintah. Dokumen-do­kumen untuk menjadi poli­teknik sudah di Kemenristek­dikti untuk mengganti sekolah tinggi ke politeknik dalam waktu dekat. Insya Allah tahun ini, (dokumennya) sudah di meja pak menteri (Ristek­dikti),” jelas dia.

Jika sudah berganti status, lanjut Novanto, pihaknya me­nargetkan bisa merekret 2476 pemuda/pemudi Indonesia untuk menjadi pilar dalam industri penerbangan.

“Lulusannya berasal dari berbagai macam , ada pener­bangan, teknisi, keselamatan penerbangan dan lain-lain,” tandasnya. (hap/JPC)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan