Sekolah Inklusi Tingkat SD Belum Berdiri

NGAMPRAH– Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat belum membentuk secara khusus sekolah inklusi bagi penyandang disabilitas. Namun, pemerintah menyiapkan program untuk membantu proses belajar di setiap sekolah bagi penyandang disabilitas.  

Kepala Seksi Kurikulum Bidang SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Unang Rahmat Hidaya mengatakan, saat ini ada beberapa sekolah dasar (SD) yang menyiapkan program untuk memberikan proses belajar khusus bagi penyandang disabilitas. Sehingga pelayanan pendidikan bagi mereka bisa tetap berjalan. “Namun untuk sekolah khusus inklusi bagi SD memang kita belum bentuk,” katanya di Ngamprah, belum lama ini.

Unang menambahkan, pendirian sekolah inklusi menjadi kewenangan pihak provinsi. Sementara kabupaten hanya menyiapkan dalam bentuk program. “Untuk sekolah yang menyiapkan program bagi penyandang disabilitas dilakukan pengawasan serta pendampingan secara khusus bagi mereka. Karena memang pendampingan harus dengan ahlinya,” terangnya. 

Dia berharap, ke depan bisa berdiri sekolah inklusi di tingkat SD untuk memfasilitas para penyandang disabilitas di Kabupaten Bandung Barat. Bila ini sudah terwujud, maka pendampingan bagi penyandang disabilitas bisa jauh lebih efektif. “Karena kan SDM juga harus disiapkan untuk sekolah inklusi ini. Karena semua siswa berhak mendapatkan pendidikan yang sama,” paparnya.

Sementara untuk tingkat SMP, sekolah inklusi terus didorong agar terwujud dan mampu memfasilitasi para siswa penyandang disabilitas. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang SMP pada Disdik KBB, Dadang Sapardan menyatakan, sekolah inklusi di KBB saat ini sudah dibuka di tingkat SMP/SMA. 

Untuk tingkat SMP mulai dari SMP Arafah Cililin dan SMP Gemilang Mutafannin Ngamprah. “Sementara, untuk tingkat SMA, sekolah inklusi sudah dibuka di 6 SMA berstatus negeri. Setiap tahun kita buka sekolah inklusi ini untuk memberikan hak yang sama bagi penyandang disabilitas,” kata Dadang.

Saat ini, kata dia, sekolah inklusi sudah tersedia, tinggal menunggu kesiapan para orangtua yang memiliki penyandang disabilitas untuk masuk ke sekolah inklusi tersebut. Disdik terus mendorong para orangtua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah inklusi yang sudah ditunjuk. “Kami terus mendorong melalui sosialisasi kepada orangtua dan anaknya untuk bisa belajar di sekolah inklusi,” ungkapnya.  

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan