SaguSabu Insiprasi Para Guru

BANDUNG – Pelatihan Satu Guru Satu Buku (SaguSabu) telah sukses dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2018. Acara itu berlangsung di Aula Gedung SMP BPI 1, Jalan Burangrang, Kota Bandung.

Wakil Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Barat, Kustiwa Benoputra mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan organisasi, baik itu kota atau provinsi terutama di wilayah Jawa Barat.

”Kegiatan ini sangat positif dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam menulis. Kami sangat mendorong, mendukung penuh dari PGRI Provinsi Jawa Barat, terutama dalam program Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) yang kebetulan mengadakan kegiatan dalam bidang bahasa inggris,” katanya saat diwawancarai oleh Jabar Ekspres di salah satu ruangan SMP BPI 1 Bandung, Jalan Burangrang, Sabtu (11/8) pagi.

Dalam agenda PGRI Provinsi Jawa Barat, kata Kustiwa, mereka memiliki program untuk mewujudkan guru yang profesional.

”Dengan diadakannya kegiatan ini, program untuk mewujudkan guru yang profesional semakin dekat,” ungkapnya.

Ditemui di acara yang sama, Pengurus APKS PGRI Provinsi Jawa Barat, Dadan F Ramdhan menuturkan acara yang disingkat ‘SaguSabu’ ini sudah direncanakan dari bulan Mei lalu yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan PGRI Jawa Barat.

Acara ini, menurut Dadan, sangatlah positif karena dapat memberikan outcome satu buku dari satu buku.

”Saya berharap dengan diadakannya kegiatan ini, minimal setengahnya dari peserta yang mengikuti kegiatan bisa membuat satu buku yang nantinya akan dikumpulkan dalam memperingati hari guru nasional,” harapnya.

Sementara itu, Pemimpin Umum Media Guru, Mohammad Ihsan memberikan materi yang sangat menginspirasi para peserta yang mengikuti kegiatan ‘SaguSabu’. Dia mengatakan bahwa banyak guru yang bisa membuat sebuah buku setelah mengikuti pelatihan menulis seperti ‘SaguSabu’.

”Kebetulan di acara pelatihan Satu Guru Satu Buku saya diundang untuk menjadi salah satu pemateri, dan itu sesuai dengan tujuan saya untuk berbagi ilmu kepada para guru dalam hal menulis,” tuturnya.

Ihsan optimistis, para guru itu bisa menulis. Sebab, skill menulis juga didorong oleh keinginan para peserta masing-masing.

Untuk teknis pelaksanaannya, kata Ihsan, pelatihan ini akan dilaksananakan selama dua hari dengan langsung mengajak para peserta praktik menulis. ”Kita bakal ajak para peserta untuk menulis apa yang ingin mereka tulis dengan mengusung tema pendidikan. Kami berikan gambaran terlebih dahulu, selanjutnya kami pantau,” kata Ihsan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan