Saatnya Guru Berpikir Out of The Box

MASUK kelas, mengajar, keluar kelas. Terus seperti itu aktivitasnya. Hanya sekadar menggugurkan jam mengajar setiap harinya, sesungguhnya itu pelan-pelan menutup kemampuan kreativitas bagi seorang guru. Dampaknya nanti bisa dirasakan langsung oleh siswa.

Siswa akan cepat sekali merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Jangankan siswa, diri kita sebagai guru juga sebenarnya merasakan kekhawatiran hal tersebut, seperti merasa bosan mengajar, lelah karena rutinitasnya itu-itu saja, dan bahkan sampai tidak bergairah masuk ke kelas. Maka, jangan mau menjadi guru yang biasa-biasa saja. Karena menjadi guru bukanlah pekerjaan yang main-main!

Menjadi guru merupakan profesi yang mulia karena seorang guru membutuhkan kesungguhan, keseriusan, dan ketulusan ketika mengajar siswa-siswanya. Amanahnya berat, yaitu menjaga atau memelihara kecerdasan dan akhlak manusia. Untuk menjadi seorang guru yang tidak biasa dengan kemampuan di atas rata-rata guru lainnya, maka mengembangkan diri adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh guru.

Hal paling utama untuk mengembangkan diri adalah think out of the box sebagai guru.

Think out of the box, seperti yang sudah kita tahu adalah bagaimana kita bisa berpikir di luar kebiasaan. Berpikir out of the box adalah bagaimana kita berpikir dan kemudian menciptakan gagasan di luar kebiasaan-kebiasaan yang ada, untuk menjawab suatu tantangan.

Ada suatu pepatah yang mengatakan ”seseorang tidak dapat menggali lubang di tempat yang berbeda dengan menggali lebih dalam lubang yang sama.” Ini memiliki arti bahwa seseorang tidak akan menemukan hal yang baru, hal yang tidak pernah ditemui dan dialami sebelumnya jika masih berada pada cara pemikiran yang sama.

Seseorang harus berani mengambil keputusan untuk keluar dari ‘kotak’ tersebut, zona aman yang dimiliki, maka barulah hal-hal baru, inovasi, pengalaman, dan keberhasilan baru yang tidak terbayangkan bisa menghampiri diri seseorang.

Berbeda dengan mereka yang berpikir di dalam kotak atau In of the Box. Mereka yang berpikir seperti ini lebih suka menjadi pengikut, tidak suka yang aneh-aneh, sesuai standar, dan biasa-biasa saja. Tidak pernah mencoba suatu menghasilkan suatu gagasan yang baru, pokoknya semua sesuai dengan apa yang ada dan disepakati. Orang ini kalau disuruh gambar pasti gambarnya dua gunung, di tengahnya ada jalanan dan disamping-sampingnya ada sawah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan