RK Luncurkan Jabar Masagi

CIREBON -Membangun pondasi manusia unggul Jawa Barat dimulai, dengan diresmikannya pendidikan karakter Jabar Masagi di Gedung Negara, Cirebon, kemarin (5/12). Peresmian juga dilengkapi kesepakatan bersama dengan bupati/wali kota se-Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masa depan dan pergaulan remaja saat ini semakin rawan. Hal itu ditandai dengan banyak kasus hukum yang melibatkan murid dan guru.

Tidak hanya itu, kesopansantuan juga kian terkikis saat berinteraksi di media sosial. Beberapa di antaranya melontarkan kata-kata kasar.

”Diperlukan blue print untuk membentengi hal itu dengan nilai-nilai unggul dalam Jabar Masagi,” kata Ridwan Kamil usai peresmian.

Manusia unggul yang seperti apa? Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, Jabar Masagi adalah menumbuhkan manusia Masagi Jawa Barat untuk belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti), belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata) untuk melayani.

”Anak-anak Jawa Barat harus cerdas supaya bisa bersaing, harus berakhlak dan berka­rakter dan dari fisik harus sehat,” jelas Emil.

”Untuk mencapai hal itu, diterjemahkan dengan program Jabar Masagi,” sambungnya.

Menurut dia, pendidikan karakter Jabar Masagi adalah investasi jangka panjang. Ti­dak bisa instan.

Dia mengaku, menjadi sosok seperti saat ini bagian dari pendidikan yang dia petik dari Paskibraka. Poinnya, kata dia, dari Jabar Masagi, anak-anak di Jawa Barat akan dilatih menerapkan empat nilai kebaikan yang diaplika­sikan di masyarakat.

Bagaimana pengaplikasian­nya? Dia mencontohkan, mengaji sebelum belajar. Berjalan kaki ke sekolah (Nga­bring ka sakola atau Ngabaso, Red). Kemudian, membasuh kaki ibu seminggu sekali hingga menabung beras un­tuk dibagikan kepada fakir miskin. “Hal itu perlu dilaku­kan di sekolah,” ujarnya.

Untuk sementara, lanjutnya, program pendidikan karakter Jabar Masagi baru dilakukan di tingkat SMA/SMK dan SLB. Namun, daerah tingkat dua juga dilibatkan dalam Jabar Masagi. ”Dengan harapan bisa diaplikasikan di tingkat SD, SMP hingga SMA tercover Jabar Masagi,” tegasnya sam­bil menambahkan, setiap kabupaten/kota menerima modul Jabar Masagi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan