Relawan Akur Gunduli Kepala

NGAMPRAH– Para pendukung dan relawan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat nomor urut 3, Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (Akur), menggunduli kepala mereka, di Padalarang, kemarin. Aksi ini sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan sementara Akur dari hasil penghitungan cepat di Pilkada KBB dengan raihan suara 47,8% melewati Emas 23,0%, dan Kado 29,2%.

Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Ujang Rohman menyebutkan, kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan paslon Akur dimana saat ini suaranya unggul dibandingkan dengan paslon lainnya. Menurut dia, hasil hitung cepat yang dilakukan tim internal bisa dipertanggungjawabkan dan akurat sehingga yakin raihan suara Akur tidak akan terkejar. Dirinya meminta keberhasilan ini jangan dirayakan secara berlebihan. “Aksi ini sebagai bentuk nazar tim relawan dan pendukung. Kenapa menggunduli kepala, karena ini simbol bahwa KBB ke depan harus bersih dari korupsi dan praktik-praktik yang menyengsarakan rakyat,” terangnya. 

Dia menambahkan, aksi nazar ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin Ketua Tim Relawan Akur Jajang Solihin dan dihadiri perwakilan koalisi partai pendukung. Ritual menggunduli kepala dilakukan secara simbolis oleh Ketua MPI dan tokoh pemekaran KBB Asep Ado. Kemudian, prosesnya dilanjutkan oleh satu orang tukang cukur yang secara bergantian menggunduli total 26 orang pendukung Akur. 

Tokoh pemekaran KBB mengilustrasikan, aksi menggunduli kepala ini juga sebagai ritual untuk mengingatkan bupati dan wakil bupati terpilih untuk memimpin dengan bersih. Dipilihnya 26 orang sebagai simbol sesuai dengan jumlah pejabat eselon II dan III di Pemkab Bandung Barat yang telah dipanggil KPK terkait OTT Bupati Bandung Barat nonaktif Abubakar. “Angka 26 ini sesuai dengan jumlah pejabat di KBB yang telah dipanggil KPK karena persoalan korupsi,” tegas Ado.

Untuk itu, dia meminta Aa Umbara Sutisna dan Hengki Kurniawan harus berani untuk tidak memakai mereka yang tersangkut kasus korupsi dalam kabinetnya. “Karena kalau memaksakan mereka yang masih dalam pemeriksaan KPK akan mengganggu serta menghambat kinerja untuk mewujudkan visi misi Akur ke depan,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan