PMI Intensifkan Aksi Donor Darah

NGAMPRAH– Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Bandung Barat mengitensifkan aksi donor darah memasuki musim penghujan. Sebab, stok darah di musim hujan diperlukan untuk mengantipasi datangnya bencana alam. Hal itu disampaikan Ketua PMI KBB Junaedi di Batujajar kemarin.

Saat ini, dia memastikan stok darah aman selama beberapa bulan ke depan. Sebab, jaminan pasokan darah didukung dengan terlibatnya sejumlah perusahaan dan instansi yang memiliki jadwal untuk melakukan donor darah. “Biasanya, stok darah bisa mencapai sekitar 500 kantong per hari. Sehingga menjelang akhir tahun dan musim hujan ini, stok darah di PMI aman,” kata Junaedi.

Meski demikian, Junaedi mengatakan PMI KBB masih kekurangan cadangan stok darah AB. Minimnya stok darah jenis AB lantaran masih sedikit masyarakat yang mendonorkan untuk jenis golongan darah tersebut. “Namun, tetap PMI akan melakukan segala upaya untuk mengatasi kebutuhan stok darah AB. Salah satunya dengan rutin mengagendakan donor darah ini,” katanya.

Junaedi menyebutkan, untuk golongan darah A, O dan B masih aman. Dari Januari sampai September stok darah di PMI ada 3.228 labu. “Hanya stok darah golongan AB saja yang selama ini menipis. Namun kita bisa pastikan untuk golongan darah jenis lainnya itu aman, bahkan hingga akhir tahun,” katanya.

Junaedi menambahkan, selama ini PMI KBB memasok darah untuk sejumlah Rumah Sakit swasta dan Rumah Sakit Pemerintah di Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, sejumlah daerah dari luar KBB pun mendapatkan pasokan darah dari PMI KBB.

Menurutnya darah sangat diperlukan banyak orang. Sebab, orang yang mengalami musibah kecelakaan, operasi di rumah sakit, ibu hamil sangat membutuhkan darah. “Kita selalu memenuhi permintaan darah paling ke sejumlah rumah sakit di beberapa daerah seperti Cililin, IMC, Kharisma dan Lembang,” katanya.

Meski demikian, dia berharap seluruh rumah sakit di KBB bisa memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Sebab, keberadaan BDRS sangat diperlukan untuk mempermudah pasien yang membutuhkan tranfusi darah. “Kami sekarang sudah memiliki alat uji saring. Namun, memang untuk rumah sakit di KBB masih ada yang belum memiliki BDRS. Kami terus berupaya keras ketersediaan darah ini bisa tetap aman,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan