Pertaruhan Pembalap Memilih Ban

JEPANG – Produsen ban ternama, Michelin terus bekerja keras menciptakan produk terbaik untuk digunakan para pembalap MotoGP. Berkaca dari beberapa keluhan yang diterima, Michelin terus berupaya agar kinerja ban yang mereka ciptakan bisa sesuai keinginan terlebih saat menghadapi balapan sulit di Sirkuit Motegi, Jepang, akhir pekan ini.

Tidak seperti lintasan lainnya, Sirkuit Motegi merupakan salah satu lintasan dengan karakter sulit dalam seri MotoGP. Sirkuit tersebut terkenal dengan banyaknya tikungan yang mengharuskan para pembalap melakukan handbrake.

Alhasil pengereman menjadi poin yang sangat krusial dalam balapan kali ini. Hal tersebut juga berdampak pada ban karena menampung beban saat melakukan handbrake.

Melihat kesulitan lintasan yang ditawarkan Sirkuit Motegi, maka tentunya para pembalap harus pintar dalam mengatur strategi pemilihan ban. Sebab jika salah, justru akan berdampak pada performa mereka nantinya.

Jelang lomba, Michelin telah menyiapkan tiga jenis ban depan yang memiliki kompon berbeda, yakni soft, medium, dan hard. Ketiga jenis ban itu dapat dipilih tergantung kemauan dari sang pembalap.

Kompon soft memiliki keunggulan material yang lebih lunak, alhasil daya cengkram ban menjadi lebih baik. Namun konsekuensinya umur ban tidak dapat bertahan lama. Sementara kompon medium memiliki usia pakai yang lebih lama dibandingkan soft, namun daya cengkram (grip) ban tidak sebagus kompon soft.

Sedangkan kompon hard berbanding terbalik 180 derajat dari kompon soft, dimana memiliki daya tahan yang paling lama. Tetapi sayangnya daya cengkram tidak sebagus kompon soft.

Suhu lintasan juga turut berpengaruh dalam penentuan ban yang akan dipakai. Jika lintasan dalam keadaan suhu tinggi, maka banyak pembalap yang akan memakai ban berkompon hard karena memiliki durabilitas bagus dan mendapat cengkraman dari panas lintasan. Sebaliknya mereka akan menghindari ban berkompon soft karena akan cepat habis akibat traksi yang terjadi antara panas permukaan lintasan dengan material ban yang lembut.

Tetapi jika suhu cenderung menurun, maka pembalap akan memilih ban berkompon soft. Sebab tipe ini dapat mencengkram lintasan lebih baik karena dapat menyimpan panas yang diperoleh melalui warm up lap. Namun mereka akan menghindari kompon hard karena cengkraman yang dihasilkan tidak besar. Pasalnya material tebalnya tidak dapat menjaga panas dalam waktu yang lama akibat suhu lintasan yang menurun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan