Permudah Wujudkan Usaha di Bandung

BANDUNG – Untuk me­ningkatkan investasi dan menambah peluang kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung saat ini membe­rikan fasilitasi kemudahan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mulai dari pro­duksi hingga pemasaran.

Kepala Bidang Perda­gangan Regional Luar Ne­geri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.

Dewi Mulyani mengatakan, fasilitasi itu di antaranya, ban­tuan perizinan label halal, cek nutrisi makanan, konsultasi pengemasan, hingga pema­saran melalui Little Bandung.

“Kalau di daerah lain harus bayar. Kalau di kita label halal, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), itu bisa gratis karena dibiayai pemerintah,”keta Dewi ketika ditemui dalam acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung kemarin. (13/11)

Selain itu, pihaknya juga akan membantu untuk memberi­kan kemudaham dalam mendaftarkan merk dagang kepada HaKI (Hak atas Ke­kayaan Intelektual) dan hak merek.

’’Jadi butuh apa aja, datang aja ke kami, nanti kami ban­tu,” ucap Dewi.

Dia mengatakan, upaya ter­sebut menunjukkan komitmen Pemkot Bandung untuk me­mudahkan warganya berbis­nis. Sebab Kota Bandung adalah kota jasa yang seba­gian besar kehidupannya ditopang oleh bisnis UMKM.

Selain itu, kita juga selalu memberikan pembinaan ke­pada UMKM. Salah satunya Pemkot bekerja sama dengan Facebook untuk pelatihan pemasaran digital.

Bahkan lanjut dia, dari sisi pemasaran, Pemkot Bandung telah merancang sebuah me­rek global yang digunakan untuk memasarkan seluruh produk dari Kota Bandung, dengan konsep Little Bandung.

’’Sejak 2016, Little Bandung terus dibangun sehingga pro­duk Kota Bandung bisa me­rambah pasar luar daerah, bahkan luar negeri,”kata dia.

Dewi menambahkan, saat ini, Little Bandung telah ada di Malaysia, Korea, Jepang, dan Australia. Di Negara-negara tersebut, Little Bandung hadir dalam berbagai bentuk.

Di Malaysia, misalnya, ada Little Bandung Store, toko yang didirikan berkat kerja sama dengan pengusaha lokal. Ada pula Little Bandung Wall yang bekerja sama menyewa dinding untuk memajang produk ung­gulan Bandung.

“Di setiap produk yang di­pajang, kita simpan juga kartu nama pembuatnya. Jadi nanti orang yang tertarik bisa langsung menghubungi produsen. Pada akhirnya, kerja sama yang terjalin ada­lah B to B (business to busi­ness),” jelas Dewi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan