Pengalaman Jadi Jaminan

NASIB Rafa Marquez dan Paolo Guerrero hampir mirip sebelum pergi ke Piala Dunia 2018. Marquez dan Guerrero sama-sama tersandung kasus berhubungan dengan pemakaian doping dan narkoba. Marquez misalnya. Musim panas lalu, dia diduga terlibat jaringan narkoba oleh pemerintah Amerika Serikat.

Gara-gara kasus itu, center back dengan caps terbanyak untuk timnas Meksiko itu pun tak main lagi. Baik dengan klubnya Atlas Guadalajara atau El Tri, julukan Meksiko. Marquez seperti dikutip Don Tachon ogah kembali sebagai bagian dari protesnya atas tuduhan itu. Dia di klub pun baru main lagi sejak 29 Oktober, atau dua bulan pasca skandal itu.

Banyak yang menyangsikan kembalinya mantan bek Barcelona itu. Apalagi dengan jam mainnya di klub musim ini yang tak sebanyak musim sebelumnya. Begitu pun di timnas. Main di Piala Dunia 2018, maka Marquez pun dapat menyamai Antonio Carbajal (Meksiko), Lothar Mataeus (Jerman) dan Gianluigi Buffon (Italia) yang main di lima Piala Dunia.

Nah, pengalaman itu yang disebut gelandang Andres Guardado sebagai harga mahal jika nama Marquez dilewatkan dari skuad Meksiko. Salah satunya untuk tugas jadi kapten. Ya, pada saat tak ada Marquez, Guardado-lah yang jadi kapten Meksiko. ”Saya selalu berkata, menyamai pengalaman Rafa itu hal yang tak mungkin,” sebut Guardado, kepada Marca.

Di matanya, Marquez tetap sosok pemain terhebat dalam histori sepak bola Meksiko dan sejajar dengan Hugo Sanchez ataupun Carbajal. ”Saya sudah berbicara ke rekan-rekan saya dan mereka berkata masih belum ada pemain yang bisa menyamai Rafa,” tambah pemain berusia 31 tahun yang kini main di Real Betis itu.

Sama seperti Marquez, Guerrero pun juga sosok tak tergantikan di timnas Peru. Bomber 34 tahun itu satu-satunya pemain Peru yang masih aktif dengan caps di atas 80. Guerrero yang berjuluk The Warrior itu pun masih jadi top scorer sepanjang masa di La Blanquirroja. Tercatat sudah 32 gol dia cetak.

Guerrero hampir gagal tampil di Piala Dunia andai sanksi larangan setahun dari FIFA di saat dia terjerat kasus doping pasca lawan Argentina dalam kualifikasi Piala Dunia pada bulan Oktober lalu tak dikurangi. Dengan sanksi enam bulan, dia sudah bebas per Mei 2018. ”Sosok seperti dia tempatnya ya di Piala Dunia,” klaim gelandang Peru, Cristian Benavente, dikutip di Futbol Peruano. (ren/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan