Pembiayaan BUMD Dibutuhkan Rp 75 M

NGAMPRAH – Untuk menyukseskan investasi di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Badung Barat, PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) membutuhkan suntikan dana hingga Rp75 miliar. Saat ini, PT PMgS baru mendapatkan suntikan dana sekitar Rp35 miliar yang digelontor­kan Pemkab Bandung Barat secara bertahap sejak 2011 hingga 2017 lalu.

”Berdasarkan kajian ekonomi agar perusahaan BUMD bisa stabil dan sukses dalam menjalan­kan usahanya dibutuhkan investasi hingga Rp75 miliar. Kita memang masih kekurangan dana tapi kami yakinkan sampai saat ini kondisi keuangan di BUMD masih stabil dan berjalan lancar walaupun memang untuk mencapai target lebih baik dibutuhkan tambahan dana,” kata Direktur PT PMgS Denny Ismawan di Ngamprah, kemarin.

Dia mengungkapkan, kinerja dan capaian di internal BUMD terus dioptimalkan agar segala program yang sudah disusun dapat terwujud secara maksimal. Bahkan, untuk tahun depan, dirinya tengah mengusulkan tambahan anggaran agar dapat membantu target-target di BUMD.

”Untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah kita harus punya payung hukum berbentuk perda yang berlaku 5 tahun sekali. Kebetulan sekarang sudah habis dan harus membuat perda baru lagi,” tuturnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih ber­konsentrasi pada bisnis air bersih. Namun, bila nanti ada tambahan anggaran di tahun depan, dirinya akan membidik sektor lainnya seperti bidang kontruksi.

”Karena sektor kontruksi berpotensi besar yang bisa mendatangkan pendapatan asli daerah. Jadi, tidak hanya bisnis air saja kita harus berkembang juga ke bisnis lainnya,” terangnya.

Seperti diketahui, tahun ini untuk menambah jumlah pelanggan BUMD akan membidik sektor perumahan baru untuk menjadi pelanggan. Potensi perumahan untuk menjadi pelanggan baru sangat besar yang ditargetkan diangka 5.000 pelanggan di tahun ini. Denny mengung­kapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman untuk menanyakan jumlah peru­mahan yang baru berdiri.

”Karena biasanya perumahan baru ini yang mudah dikerjasamakan dengan jumlah pelanng­gan yang cukup besar. Kita hitung saja satu perumahan ada 50 sampai 100 rumah yang berdiri, itu menjadi target kami untuk menam­bah pelanggan. Apalagi sekarang banyak perumahan yang baru berdiri di beberapa wilayah,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan