Pasokan Kurang, Harga Tinggi

BANDUNG – Harga daging dan telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung dalam beberapa pekan terakhir kembali mengalami kenaikan. Kenaikan harga daging ayam dan telur yang tinggi diduga disebabkan minimnya pasokan dari produsen, sementara kebutuhan masyarakat cenderung tinggi.

Di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung sendiri, harga daging ayam berkisar dari Rp 40-Rp 44 ribu per kilogram. Sementara harga telur berkisar antara Rp 28-30 ribu per kilogram. Tingginya harga tersebut disebabkan suplai dari produsen yang belum normal.

Hal tersebut terungkap saat operasi pasar Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Barat di Pelataran Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung. Dalam operasi pasar tersebut dijual berbagai Kepokmas dengan harga di bawah pasaran.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, yang jadi permasalahan kenaikan harga sejumlah Kepokmas terdapat di hulu atau produsen. Sebab, permintaan masyarakat yang cenderung normal tidak diimbangi pasokan dari produsen.

”Karena libur panjang, produsen baru mulai beternak satu minggu setelah Lebaran. Perlu waktu 30 hari untuk bisa sampai dipanen,” kata Elly di Bandung (23/7).

Dikatakan dia, permintaan daging ayam di Kota Bandung perharinya mencapai 800 ribu ekor yang terdiri dari 500 ribu ayam broiler dan 300 ribu ayam pejantan. Sementara, untuk permintaan telur ayam, dia mengaku belum memiliki data yang akurat. Suplai ayam broiler didapat dari Ciamis atau Priangan Timur. Sedangkan untuk telur ayam sebagian besar didapat dari daerah Blitar, Jawa Timur.

Menurutnya, tingginya permintaan ayam dan telur pada saat Lebaran lalu juga menyebabkan suplai pada bulan Juni dan Juli tersendat. Berdasarkan informasi yang didapat, banyak ayam berumur muda sudah dipanen sebelum waktunya dan berakibat pada menipisnya stok ayam pasca Lebaran.

”Masalahnya tidak hanya di produsen, juga ada program Nasional terkait bantuan pangan non-tunai, di mana seluruh penerima manfaat diwajibkan membeli telur, sehingga kebutuhan telur merata di seluruh Indonesia,” kata dia.

Berbagai Kepokmas yang dijual dalam operasi pasar, di antaranya ayam beku dengan harga Rp 34 ribu perekor, telur ayam Rp 23.800 perkilogram, beras super premium Rp 62.500 per 5 kilogram, beras premium Rp 60 ribu per 5 kilogram, beras medium Rp 47.250 per 5 kilogram, minyak goreng Kita Rp 12.500 per-liter, gula pasir Rp 12.000 per-kilogram, dan terigu Rp 7.300 per-kilogram.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan