Oknum Operator Sunat Dana PIP

SOREANG – Fakta baru terkuak seputar pemotongan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) SMA/SMK di Kabupaten Bandung. Selain dipotong, ternyata dana yang dicairkan secara kolektif tersebut merupakan dana PIP 2016 milik siswa yang sudah lulus.

Kepala sekolah yang menjadi korban, HT mengaku, pemotongan terjadi pada 2018.  Namun yang dicairkan dan dipotong adalah dana PIP 2016 milik siswa yang sudah lulus.

Dia mengatakan, puluhan siswa ada bantuan dana PIP setiap tahun sejak 2016. Namun untuk 2017 dan 2018, semua dana sudah dicairkan secara pribadi oleh para siswa penerima manfaat.

“Sejak dulu kami memang tak pernah mengajukan pencairan secara kolektif. Termasuk pada 2016 siswa juga kami persilahkan mencairkan sendiri,” kata HT kepada wartawan keamarin (21/12).

HT mengaku, dana PIP 2016 yang belum cair ada sekitar 30 siswa. Dia menduga dana tersebut selama ini tersimpan dalam Simpanan Pelajar (Simpel) milik para siswa.

Beberapa waktu lalu, HT kaget ketika ada oknum operator yang tiba-tiba datang ke sekolahnya membawa dana PIP milik 10 dari 30 siswa yang sudah lulus itu.

“Yang 20 dananya masih tersimpan di bank,” ucapnya.

Seharusnya, kata HT, dana tersebut berjumlah total Rp 10 juta, karena setiap siswa tingkat SMA memang mendapat bantuan Rp 500.000 per semester atau Rp 1 juta per tahun. Namun saat diantarkan, oknum operator hanya mengaku menerima dana Rp 8,5 juta.

“Jumlah itu kemudian mereka potong Rp 3,5 juta. Sisanya Rp 5 juta mereka serahkan ke siswa kami,” tuturnya

HT mengakui, siswa yang diberi dana tersebut sebenarnya bukan yang berhak sesuai dengan data Kartu Indonesia Pintar (KIP) 2016. Bahkan, keterangan ini, sudah disampaikan HT kepada penyidik Polres Bandung beberapa waktu lalu.

“Saya sudah sampaikan saat pembuatan Berita Acara Perkara (BAP),” ucapnya.

Dia menambahkan, Kasus ini bisa saja terjadi  pada tingkat AD dan SMP. Namun, ketika disinggung mengenai jumlah pencairan dana PIP, Kepala Bidang SD  Disdik Kabupaten Bandung Maman Sudrajat, mengelak untuk memberikan data.

Dia mengaku tidak tahu pasti jumlah total penerima PIP SD di Kabupaten Bandung.

“Program ini merupakan program pusat, kami pun masih menunggu tembusan dari Kemendikbud,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan