Mou dapat Pesangon Rp 441 M

MANCHESTER – Jose Mourinho tak lantas merugi secara finansial usai dipecat Manchester United dari jabatan pelatih per Selasa (18/12) kemarin. Pria asal Setubal Portugal itu malah menang banyak karena Setan Merah harus mengeluarkan kompensasi yang jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit.

Pasalnya, pada 25 Januari lalu Mourinho telah memperbarui kontraknya dengan MU sampai 30 Juni 2020 mendatang. Seperti diberitakan Talk Sport, pemutusan kerja oleh United 1,5 musim lebih cepat dari durasi kontraknya ini membuat Mou menerima GBP 24 juta (Rp 441,49 miliar) dari United. Uang yang lebih dari cukup bagi Mourinho untuk menunjang hidupnya sampai menemukan pekerjaan baru.

Uang kompensasi yang diterima Mourinho ini nyaris lima kali lipat dibanding dua pelatih United yang dipecat sebelumnya, David Moyes dan Louis van Gaal. Baik Moyes maupun Van Gaal masing-masing menerima ‘hanya’ GBP 5 juta (Rp 91,98 miliar).

Bahkan, jumlah uang diterima Mourinho saat dipecat United musim ini dibandingkan saat dia dipecat oleh Chelsea tiga tahun silam juga lebih baik. Menurut BBC, bapak dua anak tersebut menerima GBP 8,3 juta (Rp 152,68 miliar) saat itu.

“Pada periode pemecatan pertama oleh Chelsea, 20 September 2007, Mourinho juga menerima uang pesangon dari bos Chelsea Roman Abramovich yang besarnya mencapai GBP 23,1 juta (Rp 424,94 miliar),” tulis BBC.

 

Sementara itu, Sky Sports mendapatkan kesempatan mewawancarai Jose Mourinho, pria yang baru dipecat sebagai pelatih Manchester United.

Awak Sky Sports dan Mourinho berbicara sambil berjalan di dekat rumah Mourinho di London, satu hari setelah vonis PHK dijatuhkan pada Selasa (18/12).

“Sudah selesai. Manchester United punya masa depan tanpa saya. Dan saya juga punya masa depan tanpa United. Saya bisa bicara tentang begitu banyak hal yang baik, beberapa juga bukan hal yang bagus, tapi itu bukan saya,” kata Mou.

Pria asal Setubal Portugal itu menegaskan, dia belum berubah menyikapi masalah pemecatan, seperti juga yang pernah terjadi pada dirinya di 2015, ketika Chelsea memecatnya.

“Saya tidak akan berbicara tentang apa pun yang terjadi di klub. Mengapa saya harus berbagi lebih banyak sekarang, tentang perasaan saya. Ini sudah berakhir. Saya punya hak untuk menjalani hidup saya, dan memang itu yang ingin saya lakukan,” imbuhnya. (jppn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan