Minat Investasi Mulai Menurun Tahun Ini

NGAMPRAH– Minat untuk berinvestasi di Kabupaten Bandung Barat mulai minim. Tercatat, beberapa bulan lalu, belum ada investor yang menanamkan modalnya di Bandung Barat. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Promosi Investasi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KBB, Dadang Dahyar di Ngamprah, baru-baru ini.

“Beberapa bulan terakhir memang belum ada lagi yang menanamkan investasi di Bandung Baarat. Kalau yang tertarik ada beberapa, tetapi belum masuk berinvestasi. Namun, kami tetap berupaya mempromosikan segala potensi dari setiap dinas agar nilai investasi terus meningkat,” ungkapnya.

Menurut Dadang, promosi investasi dilakukan dengan mengikuti pameran-pameran di tingkat nasional. Melalui kegiatan itu, Pemkab mempromosikan potensi unggulan dari setiap dinas.
Dia mencontohkan, potensi pariwisata di Bandung Barat dipromosikan dengan menampilkan beberapa objek wisata serta berbagai bunga khas dari Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong. Dari Dinas Pertanian, ditampilkan produk-produk pertanian, seperti kopi. Sementara dari Dinas Perdagangan, dipromosikan produk-produk UMKM.

Dari berbagai promosi yang dilakukan, lanjut dia, pariwisata di Bandung Barat sering menjadi perhatian. Pengunjung tertarik dengan keindahan alam, seperti di Curug Malela serta beberapa objek wisata di Lembang. “Jika ada yang tertarik untuk berinvestasi, langsung kami hubungkan dengan dinas terkait. Sebab, tugas kami hanya mempromosikan,” tuturnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, saat ini promosi baru dilakukan dengan menghadiri berbagai kegiatan pameran. Sementara itu, promosi secara daring (online) belum dilakukan. “Ke depan, memang harus ada promosi secara online juga. Namun dengan anggaran saat ini, itu belum dilakukan,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat dan Praktisi Pariwisata Benny Suryana Kadir sebelumnya mengungkapkan, saat ini terkesan tidak ada promosi pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Padahal, untuk memperkenalkan potensi-potensi objek wisata dibutuhkan promosi secara masif. Saat ini promosi pariwisata hanya dilakukan melalui selebaran, brosur, dan pamflet, serta dari pameran ke pameran. “Seharusnya promosi itu digelar juga dalam bentuk even budaya yang bisa menarik minat orang untuk datang,” pungkasnya. (drx)

CAPTION :

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan