Menata Waktu

Penelitian juga menunjukkan bahwa ketika seseorang melakukan tugas satu ke tugas yang lain lebih dari 10 kali dalam sehari akan berpotensi membuat kinerja otak menurun. Ujungnya, pekerjaanpun jauh dari kata efektif dan produktif. Fokus pada pekerjaan utama maka hasilnya akan lebih produktif.

Biarkan Orang Lain Membantumu. Tidak jarang kegiatan tidak berjalan sesuai dengan rencana awal, sebenarnya itu adalah tanda membutuhkan pertolongan dari orang lain. Saat itulah harus tahu apakah pekerjaan bisa diselesaikan sendiri atau harus didelegasikan kepada orang lain. Jika memang masih butuh waktu tambahan menyelesaikan pekerjaan prioritas, kita bisa mendelegasikan pekerjaan tambahan kepada orang lain yang memang kompeten. Dengan meminta pertolongan orang lain kita akan memiliki waktu tambahan untuk melakukan kegiatan penting yang ternyata menyita lebih banyak waktu daripada perkiraan awal.

Memanfaatkan kemampuan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan adalah cara efektif untuk memenuhi semua rencana kerja yang telah disusun. Apalagi jika memang waktu sudah terlalu banyak dipakai menyelesaikan pekerjaan utama. Dengan mendelegasikan pekerjaan, daftar to-do list akan tetap berjalan dengan lancar.

Jangan Lupa Diri Sendiri. Ketika membuat rencana, jangan lupa menyertakan kegiatan yang berkaitan dengan kesenangan dan waktu istirahat untuk diri sendiri. Kita tetap harus memberikan “me time” disela-sela jadwal kegiatan harian. Selama waktu ini, pastikan bahwa benar-benar berhenti dari pekerjaan, santailah dan isi ulang baterai. Jika diperlukan cobalah untuk tidur selama setengah jam dan selama waktu itu lakukan sesuatu yang disukai dan membuat tenang. Setengah jam memang tidak membuat perbedaan dalam tidur, tetapi dapat memberikan kepuasan dan mempersiapkan lebih baik di hari berikutnya. Beri penghargaan untuk diri sendiri ketika berhasil menyelesaikan pekerjaan yang melelahkan.

Istirahat yang Cukup. Setiap menyelesaikan satu pekerjaan, beri kesempatan tubuh dan otak untuk beristirahat. Tidak usah terlalu lama. Sekitar 10-15 menit saja.Gunakan waktu istirahat untuk sekadar meregangkan otot badan yang kaku atau menghirup udara segar. Memaksakan langsung meneruskan kepada pekerjaan berikutnya hanya akan membuat hasil yang tidak maksimal. Bagaimana pun pikiran harus disegarkan kembali sebelum kembali “memanas” oleh pekerjaan selanjutnya. Segarkan pikiran dan tubuh dengan cara alami seperti berjalan-jalan di sekeliling ruangan. Itu jauh lebih bermanfaat dibanding beristirahat sambil memainkan smartphone.

Tinggalkan Balasan