Membangun Budaya Belajar di Sekolah

Keempat, tradisi belajar hal-hal yang memang perlu dipelajari (learning how to learn) dan meninggalkan hal-hal yang tidak perlu (learning how to unlearn). Hal tersebut menunjukkan bahwa cakupan atau wilayah tradisi budaya belajar yang perlu dikembangkan di sekolah dan dimiliki oleh warga sekolah cukup beragam dan luas. Di sinilah diperlukan kemampuan adversitas atau tahan banting (adversity quotient), bukan sekadar kecerdasaan intelektual, emosional, dan atau spiritual (Arifana, 2008).

Secara fisiologis siswa adalah makhluk sosial dan makhluk pembelajar. Ini berarti bahwa setiap siswa perlu pendidikan dan perlu mengembangkan budaya dan tradisi belajar. Setelah terbentuknya budaya dan tradisi belajar siswa maka dengan mudahnya guru mengarahkan dan menata generasi di masa depan yang penuh gemilang.

Secara implisit dapat disimpulkan bahwa budaya belajar siswa mempunyai keterkaitan dengan prestasi belajar, sebab dalam budaya belajar mengandung kebiasaan belajar dan cara-cara belajar yang dianut oleh siswa. Pada umumnya setiap orang (siswa) bertindak berdasarkan force of habit (menurut kebiasaannya) sekalipun ia tahu, bahwa ada cara lain yang mungkin lebih menguntungkan.

Budaya belajar siswa akan menjadi tradisi yang dianut oleh siswa. Tradisi tersebut akan selalu melekat di dalam setiap tindakan dan perilaku siswa sehari-hari baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat. Misalnya tradisi dalam memanfaatkan waktu belajar, disiplin dalam belajar, kegigihan/keuletan dalam belajar, dan konsisten dalam menerapkan cara belajar efektif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya belajar yang baik mengandung suatu ketetapan, keteraturan menyelesaikan tugas, dan menghilangkan rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi belajar sehingga semua itu akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Kepribadian yang teratur sebagai salah satu barometer dari kejernihan berpikir. Kejernihan berpikir yang diperlukan selama menuntut ilmu harus dipertahankan. Demikian pula sebaliknya, budaya belajar yang kurang baik akan membentuk siswa menjadi pribadi yang malas, bertindak semaunya, dan ketidakteraturan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan