Luncurkan Pelajar Siaga Bencana

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menga­takan, untuk menekan po­tensi banjir bandang di wi­layah Bandung, lima kolam retensi atau bak resapan akan dibangun.

Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil seusai launching Pelajar Siaga Bencana di Yayasan Kharisma Darusalam By Pass Jomin Timur, Kabu­paten Karawang, Jawa Barat, kemarin (23/11).

”Minimal lima mah ada, ya doain aja. Kolam retensi ini bermanfaat tapi tidak cukup satu, maka salah satu yang disiapkan tahun men­datang adalah penambahan lokasi-lokasi danau retensi, mudah-mudahan,” ujar Rid­wan Kamil.

Ridwan Kamil mengakui, keberadaan kolam retensi di Kota Bandung maupun Ka­bupaten Bandung belum mampu menahan volume banjir saat musim hujan da­tang. Namun, setidaknya bisa mangurangi dampak dari banjir tersebut.

”Kolam retensi tak cukup satu karena volume air tidak berubah kalau dia tertutupi dan sebagainya. Dia (air) akan mencari tempat yang lebih landai yaitu ke jalan-jalan. Maka mohon bersabar dari sisi teknis sedang kita kerja­kan,” katanya.

Kang Emil, begitu dia biasa disapa, mengklaim penanga­nan Sungai Citarum saat ini pun terus menunjukkan hasil positif dengan adanya kola­borasi dari TNI. Daerah ter­dampak yang terdekat yaitu, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, terus menjadi per­hatian dengan mengoptimal­kan pembangunan kolam retensi di Cienteung.

”Masalah sosial terlalu berat kalau lihat sejarahnya sebelum ada manusia. Dayeuh Kolot itu adalah daerah banjir, eng­gak ada manusia aja udah banjir, apalagi ada manusia. Jadi di mana memungkinkan kita lakukan, yang penting media juga melihat ada upaya, ada rencana, kita tidak tinggal diam,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggu­langan Bencana (DPKB) Kota Bandung, Ferdi Ligas­wara menyatakan, sampah bongkahan hingga lumpur menjadi material endapan pada arus sungai di Kota Bandung itu berisiko mem­buat banjir bandang pada musim hujan. (ase/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan