Lahan Terancam Alih Fungsi

CIMAHI – Keberadaan lahan pertanian di Kota Cimahi yang hanya 137 hektar terancam be­rubah fungsi menjadi pembangu­nan perumahan jika tidak se­gera ditanganai oleh pemerintah.

Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menyebutkan, luas lahan pertanian hanya 137 hektar diantaranya merupakan lahan pertanian aktif dengan lahan abadi 33 hektare.

’’Lahan abadi itu pun kritis dan terancam adanya alih fungsi lahan menjadi bangunan,”jelas dia ketika ditemui keamrin. (17/12).

Menurutnya, luas lahan per­tanian 137 hektare tersebut berada di wilayah Cimahi Uta­ra seluas 85 hektare, 46 hektar di Cimahi Selatan, dan 6 hektar di wilayah Cimahi Tengah.

Chanifah mengaku, saat ini pemerintah Cimahi ber­sikap realistis lantaran ha­nya akan mempertahankan lahan yang ada, sebab sudah tak mungkin menambah luas lahan pertanian di Kota Cimahi. Sebab, untuk lahan kosongnya sudah sangat terbatas.

’’Artinya sekarang hanya bisa mempertahankan lahan yang ada dengan RDTR dan RTRW,” kata dia.

Chanifah mengatakan, pemerin­tah masih mempunyai opsi yaitu dengan membeli lahan pertanian di luar Kota Cimahi jika ingin me­nambah lahan pertanian,

’’Paling memungkinkan itu membeli di luar daerah. Se­karang sedang dikaji dulu kemungkinannya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dengan luas lahan pertanian yang ha­nya 137 hektare lahan perta­nian, maka hanya 3,4 persen dari 600 ribu penduduk Cimahi saja yang akan terpenuhi ke­butuhan pangannya. Sehingga, untuk menutupi kekurangan tersebut, mengandalkan suplai hasil pertanian terutama beras dari daerah lain.

”Kalau luas lahan pertanian lahan itu panen sekaligus, dengan jumlah penduduk Ci­mahi melebihi 600 ribu orang, hanya cukup untuk satu hari saja. Sisanya itu Cimahi disuplai oleh daerah lain,” jelasnya.

Menurutnya, agar lahan pangan yang ada tak terbeng­kalai, pemerintah memasra­hkan penggarapan lahan pada kelompok tani yang ada di masing-masing wilayah.

”Kita fasilitasi kelompok tani yang ada. Diberikan pen­dampingan bagaimana pen­anaman agar optimal, di 1 hektare lahan itu minimal produksi 6,5 ton, kita dampingi termasuk kalau butuh alat kita pinjamkan,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan