Kemarau Tidak Pengaruhi Produksi Padi

CIMAHI– Pemerintah Kota Cimahi melalui dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) memastikan, jika kemarau tahun ini tidak akan memengaruhi produksi pangan di Kota Cimahi. Sebab, sebagian besar lahan pertanian juga sudah memasuki musim panen.

Kepala Bidang (Kabid) pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari mengatakan, khusus untuk wilayah RW 16 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara yang biasa terjadi kekeringan, saat ini tidak ditanami padi dan status lahan sedang diberakan (tidak ditanami).

“Tahun lalu wilayah ini mengalami kekeringan. Sekarang Alhamdulillah tidak ada karena tidak ditanami padi,” ujar Mita ketika ditemui kemarin. (29/8).

Mita mengaku, sebelumnya pihak Dispangtan sudah mengimbau kepada para petani untuk tidak memaksakan menanam padi menjelang musim kemarau. Hal itu dilakukan sebagai upaya menghindari resiko gagal panen.

“Sejak awal sudah antisipasi dan wanti-wanti melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), jangan memaksakan menanam padi yang tidak mungkin terairi,” ucapnya.

Sementara untuk lahan sawah yang masih ditanami padi, Mita mengatakan, kelompok tani melakukan sistem pengairan secara bergiliran atau irigasi. Namun, lahan ini jumlahnya hanya 70 hektare, terdiri dari 30 hektare yang standing crop (tanaman tegakan) Sisanya baru tanam 2 minggu yang berlokasinya di Cibabat, utama, Citeureup, Padasuka.
Terkait poduksi padi dia mengaku ditargetkan naik dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun 2017 produksi padi mencapai 6,2 ton, tahun ini ditagetkan sebanyak 6,5 ton.

“Tahun ini targetnya 6,5 ton, sebelumnya 6,2 ton, dan tahun 2016 mencapai 6 ton. Kita akan terus tingkatkan produktivitas padi dengan berbagai upaya,” ungkapnya.

Mita menambahkan, salah satu upya di antaranya penggunaan varietas unggul baru (VUB), penerapan teknologi sistem budidaya padi jajar legowo, pemupukan yang berimbang, serta penanggulangan hama dan penyakit tanaman.

Diakui Mita, meski produksi padi di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan, namun belum mampu memenuhi kebutuhan pangan warganya yang kurang lebih mencapai 3.700 ton per bulan. Sebab, luas lahan pertanian di Cimahi terbatas, yakni hanya 137 hektare.

“Biasanya beras yang masuk ke pasar tradisional cimahi dipasok dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Banjar dan Tasikmalaya,” pungkasnya. (ziz/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan