Keamanan Pengunjung Harus Diperhatikan

NGAMPRAH– Menjelang liburan tahun baru, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat melayangkan surat imbauan ke setiap pengelola objek wisata di Lembang, agar menyiapkan fasilitas yang aman serta meningkatkan keamanan bagi para pengunjung yang datang, terutama dalam menghadapi musim hujan yang berpotensi terjadinya longsor.

“Surat imbauan yang isinya agar pengelola wisata bisa menjamin kepada setiap pengunjung agar memberikan kenyamanan dan rasa aman. Terutama lokas wisata alam yang memiliki kontur tanah rawan terjadinya longsor dan pohon tumbang. Seperti Curug Cimahi, itu harus benar-benar dipantau dengan kesiagaan petugas di lapangan, karena rawan longsor seiring dengan musim hujan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, Sri Dustirawati di Ngamprah, Kamis (27/12).

Menurut Sri, pengamanan serta kenyamanan harus ditingkatkan lantaran momentum liburan akhir tahun, diprediksi tingkat kunjungan bisa membeludak yang datang dari berbagai wilayah. Sehingga perlu adanya persiapan yang optimal agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kemungkinan tingkat kunjungan bisa naik sampai 10 persen dibandingkan dengan liburan akhir tahun kemarin,” ujarnya.

Selain memberikan surat imbauan, ujar dia, pihaknya juga menyiapkan sekitar 20 petugas dari dinas untuk di sebar ke sejumlah objek wisata di Lembang. “Petugas kami ini, selain untuk mencatat jumlah kunjungan, juga untuk memantau agar pengunjung bisa merasakan kenyamanan saat berlibur,” paparnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD untuk mengantisipasi bila terjadi bencana di lokasi objek wisata. Sementara, untuk pengaturan lalu lintas serta parkir juga dikoordinasikan dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan. “Sinergitas perlu dilakukan dengan lintas SKPD karena ini menjadi agenda rutin setiap tahun terutama Lembang yang sangat ramai dikunjungi,” terangnya.

Dia juga mengklaim jika sepanjang 2018 ini ada sekitar 3 juta orang yang sudah berkunjung ke objek wisata di Bandung Barat. Antusias pengunjung yang datang tak terlepas dari gencarnya promosi yang dibantu oleh berbagai komunitas. Di antaranya PHRI yang bergerak di bidang hotel, ASITA dari bidang persatuan agen travel, Badan Promosi, Komunitas Ekraf (ekonomi kreatif) terdiri dari bidang seni budaya, film dan kuliner.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan