KBB Targetkan Empat Besar di Porda

NGAMPRAH– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung Barat menargetkan posisi empat besar pada gelaran Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XIII/2018 di Kabupaten Bogor pada 6-15 Oktober 2018 mendatang.

Guna merealisasikan target tersebut, jajaran pengurus KONI KBB menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan 49 ketua cabang olahraga (cabor) dan pelatih. Rakor bertujuan untuk membangun komitmen dalam mencapai target dan menggali potensi medali yang bisa diraih oleh masing-masing cabor.

“Sesuai hasil Musorkab beberapa waktu lalu, kami ingin mempertahankan posisi empat besar yang diraih pada Porda 2017 atau syukur-syukur bisa meningkat lagi,” kata Ketua Harian KONI KBB Sumardhyanto didampingi Sekretaris Umum Jaka Supriatna seusai rapat koordinasi di Kantor KONI KBB di Kota Baru Parahyangan, Padalarang.

Sumardhyanto mengemukakan, KBB akan menerjunkan 656 atlet yang akan berlaga di 49 cabor dari total 58 cabor yang dipertandingkan pada Porda XIII nanti. Beberapa cabor unggulan yang diharapkan jadi lumbung medali bagi KBB. Di antaranya, dayung dengan prediksi bisa menyumbang 9-12 emas, gulat 9-12 emas, selam 6-8 emas, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil kajian dan usulan masing-masing cabor, diprediksi dengan 48 cabor yang diikuti kontingen KBB bisa meraih hingga 91 medali emas. Namun dari hasil intelegence sport dan melihat peta kekuatan daerah lain hasil raihan medali yang rasional berkisar di antara 60-70 emas. Raihan itu diyakini bisa membuat posisi KBB tidak akan tergoyahkan di posisi empat besar. “Pada Porda sebelumnya kami berhasil meraih 44 medali emas dari 38 cabor yang diikuti dan itu berhasil masuk empat besar. Jadi dengan estimasi 60-70 emas maka target mempertahankan posisi empat besar kami yakin bisa tercapai,” ujar dia.

Sumardhyanto menuturkan, lawan terberat pada Porda XIII datang dari Kota dan Kabupaten Bogor, Bekasi, dan Kota Bandung. Namun melalui pendekatan persuasif, pemberian motivasi, dan daya dukung nonteknis, dia berharap atlet KBB bisa memiliki fighting spirit yang tinggi saat bertarung. Di sinilah peran dari pelatih, ofisial, dan dukungan supporter diperlukan guna membuat atlet lebih percaya diri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan