JKN-KIS, Harapan Bagi Odapus

BANDUNG – Ditengah maraknya isu yang beredar di masyarakat saat ini terkait penjaminan pelayanan BPJS Kesehatan, muncul cerita haru dari salah satu peserta JKN-KIS yang di vonis menderita Lupus atau Systemik Lupus Eritematosus (SLE).

Noor Fathahillah (26) adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung. Tahun 2012, Noor, begitu sapaannya, sempat di rawat karena sakit Lupus yang dideritanya. Saat itu ia menggunakan Kartu Jamkesmas dari pemerintah.  Dikarenakan adanya penarikan untuk pergatian kartu, sepanjang tahun 2013 ia tidak dapat berobat seperti sebelumnya.

Angin segar akhirnya kembali datang, saat kabar baik terkait adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan digulirkan pada awal tahun 2014. Noor langsung mendaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak tanggal 30 Januari 2014.

“Rasanya senang sekali karena dirasa sangat membutuhkan pengobatan”, ujar Noor di awal cerita.

Lupus sendiri adalah penyakit peradangan (inflamasi) kronis yang disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri. “Dengan adanya JKN-KIS ini saya sangat terbantu sekali karena dengan sakit yg saya derita merupakan penyakit yg kronik artinya menahun atau dalam arti kata lain jangka panjang, untuk itu perlu membutuhkan biaya yg lumayan setiap bulannya untuk berobat dan cek penunjang lain nya misal seperti lab, radiologi dan lainnya”, cerita Noor.

Saat ditanya, apakah pernah mengalami pengalaman berkesan dalam menggunakan Program JKN-KIS, Noor menceritakan bahwa selama ini ia telah dibantu oleh program luar biasa ini.

“Saya pernah drop dan dirujuk ke UGD RSHS Bandung. Di UGD dirawat selama 3 hari dan rawat inap 2 hari, serta saat itu juga ada tindakan pengambilan cairan otak lewat tulang belakang. Entah berapa biayanya kalau harus bayar umum. Alhamdulillah dengan adanya JKN-KIS sangat membantu sekali”, tutur Noor dengan penuh rasa terima kasih.

Selain menceritakan tentang keadaannya yang pernah drop, Noor juga berbagi cerita saat ia harus menjalani tes kepadatan tulang.

“Waktu itu ada keluhan sakit punggung. Oleh dokter konsulen rhematologi disarankan agar melalukan pemeriksaan BMD. Ini pemeriksaan canggih dan akurat, yang tentunya membutuhkan biaya yang besar untuk 1 kali titik pemeriksaan.  Sedangkan saya diperiksa 3 titik untuk 1 bulan. Untuk pengguna JKN-KIS ini bisa ditanggung, asalkan sesuai prosedur dan syarat yg berlaku”, tambah Noor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan