Irawan Dijemput Polda dari Papua

”Kemarin ada anggota TNI dan Polisi yang datang ke rumah, kata mereka memang sengaja baru diberi tahu karena Irawan sempat me­minta agar kita jangan tahu dulu. Tetapi saya sempat kaget juga pas tau kalau anak saya hampir menjadi korban penembakan saat peritiwa yang membuat banyak orang meninggal dunia dibunuh oleh KKB di Papua,” ujarnya.

Usai mengetahui anaknya selamat, diakui Uyu, dia ke­mudian baru mengetahui bahwa terjadi peritiwa yang memilukan tersebut dari te­levisi. Selama ini sendiri Uyu mengaku memang sangat jarang menonton televisi ka­rena sejak pagi hingga sore melakukan aktivitas bertani di kebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Maspupah, 27, kakak Irawan menyebut bahwa selama ini adiknya tak banyak mem­beri kabar kepada keluarga, hanya sesekali saja dia me­nelepon kepada saudaranya.

”Irawan sudah bekerja se­lama delapan bulan di Papua setelah diajak temannya, dan dari sini memang banyak yang bekerja di Papua tapi mencar-mencar, tidak di satu lokasi yang sama,” ucap­nya.

Sebelum bekerja di Papua, lanjut Maspupah, Irawan di­ketahui bekerja di Jakarta dan baru diketahui akan bekerja di Pulau Cenderawasih be­berapa hari sebelum berang­kat. Kepada Maspupah, Irawan mengaku akan bekerja di Papua untuk memasang kabel sinyal telepon, namun nama perusahannya tidak diberi­tahu.

”Saya sempat kaget adik bungsu saya hampir men­jadi korban penembakan di Papua, tetapi Alhamdulillah sudah lega karena sudah tau selamat. Saya dan keluarga tentunya berharap agar adik saya bisa segera pulang ke rumah dan kembali berkum­pul bersama keluarga di Garut,” katanya. (yul/igo/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan