Ibu dan Generasi Z

Ma, Aurel ingin pisang krispy coklat, sekarang  ya Ma..ga bisa mikir nih sebelum makan pisang coklat”. Aurel lalu mengambil telepon genggamnya, lalu memesan pisang krispy coklat kesukaannya. Kurang dari 15 menit datanglah sang pisang kesukaan Aurel.

Wah, semuanya menjadi serba mudah saat ini. Mulai dari memesan makanan sampai dengan  kebutuhan yang paling rahasia sekali pun, dengan sangat mudah, murah, efisien, aman dan cepat bisa didapatkan.

Inilah sebagian kecil gambaran zaman kita hari ini, yang kita sebut dengan Generasi Z. Perkembangan teknologi ada pada masa jayanya, memudahkan dan melayani kebutuhan besar manusia dengan sangat mudah dan ringan, tanpa perlu tahu kerumitan cara dan proses yang mengiringinya. Hal ini harus diakui berpengaruh terhadap karakter dan budi pekerti generasi saat ini. Positifnya, kecepatan dan ketepatan. Namun di sisi lain berpotensi memunculkan sikap apatis, meremehkan dan individualis.

Bunda, ada yang penting kita ingat bahwa peradaban manusia tidak sebatas berprestasi dari menumbuhkembangkan teknologi, akan tetapi yang membersamai kearifan teknologi dan menghantarkan adab manusia pada tatanan yang paling mulia, itulah yang merupakan kejayaan peradaban zaman. Yaitu menguatnya sifat kemuliaan makhluk bernama manusia, dari nilai-nilai penuh cinta, kasih sayang, saling menghormati, saling menghargai, kematangan emosi, sabar, ulet dan komitmen, kejujuran serta mengerti tugas-tugas mulia sebagai manusia di zamannya.

Rasanya banyak ruang-ruang yang perlu kita pelajari dan renungkan. Apa-apa saja yang harus dilakukan oleh sang ibu, pencetak karakter generasi agar zaman tetap memiliki peradaban nilai yang dibutuhkan untuk kehidupan berkelanjutan sebuah peradaban terbaik manusia, bangsa dan zaman, tanpa merusak tatanan kehidupan dasar manusia.

Sang Ibu memiliki peran strategis, yaitu pembangun karakter penting dasar manusia. Dengan kelembutannya, kasih sayangnya, cinta serta perhatian dan ketelitiannya menyusun serta memperhatikan tumbuh kembang pohon karakter sang anak, yang buahnya sangat dinantikan oleh  bangsa dan zamannya untuk menjadi penyelamat kehidupan manusia seutuhnya.

Kalaulah hari ini, merebaknya kasus kekerasan, terpaan isu-isu pemikiran dan kasus bulying, LGBT serta kejahatan yang dilakukan pada usia anak, tentu perlu disikapi dengan bijak, cepat dan tepat. Maka penting untuk menelisik tentang peran sang Ibu. Peran penting inilah, dalam kehidupan sang anak harus terus menguat. Dan keluarga sebagai sentral sekolah kehidupan menjadi penjaganya, sehingga menjaga eksistensi dan fungsi benteng ini sangatlah penting.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan