Gerindra Anggap KPU Tak Netral

BANDUNG – DPD Partai Gerindra Jawa Barat menuturkan ada indikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat tak netral dan curiga telah terjadi tindak kecurangan. Sehingga, pada penghitungan cepat baik versi lembaga survei maupun real count KPU Jabar pasangan calon nomor Tiga, Sudrajat-Ahmad Syaikhu kalah beberapa persen dari nomor Satu.

”Saya meminta KPU Jabar tetap bersikap netral dan bekerja sesuai ranah dan aturannya selama belum ada pemenang definitif di Pilgub Jabar,” tutur Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi di Bandung, kemarin (6/7).

Indikasi kecurangan dan ketidaknetralan KPU Jawa Barat ini lanjut Mulyadi, disebabkan oleh Penjabat Gubernur Jabar, Komjen M Iriawan yang ditunjuk Pemerintah Jokowi-JK yang merupakan rezim berkuasa. Dia dicurigai mempengaruhi atau mengintervensi KPU Jawa Barat terutama pada hasil penghitungan cepat. Sehingga, hasil penghitungan cepat pasangan calon nomor urut tiga, Asyik kalah atau hanya di posisi kedua.

”Gangguan netralitas atau indikasi kecurangan KPU Jabar ini karena ada sosok Penjabat Gubernur Jabar ini yang selalu “menempeli” KPU Jabar. Inilah yang mengganggu netralitas KPU Jabar,” jelasnya.

Atas dugaan indikasi tak netral hingga kecurangan tersebut terang Mulyadi, Partai Gerindra Jabar yang merupakan salah satu partai yang mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu berencana akan menggugat ke MK setelah hasil penghitungan suara manual oleh KPU Jabar diumumkan.

”Tentunya, kami akan melakukan gugatan ke MK. Saat ini bukti-bukti sedang kami kumpulkan sebagai bahan gugatan nanti,” terangnya.

Saat ini tambah dia, tim pemenangan telah mengumpulkan berbagai bukti-bukti terkait kejanggalan ataupun indikasi kecurangan yang terjadi pada pemungutan dan penghitungan suara. Salahsatunya, bukti rekap C1 dari semua TPS di Jabar yang akan dilampirkan dalam gugatan.

”Sekarang, tim pemenangan gabungan belum selesai merekap hasil suara dan masih mengumpulkan C1 dari seluruh TPS di Jabar. Dan tahapan saat ini sedang melakukan rekap perolehan suara dari setiap kabupaten dan kota,” tambahnya.

Sementara terkait PKS yang sudah merilis hasil hitung cepat versi mereka dan yang unggul pasangan Rindu. Menurut dia, sikap tersebut tidaklah mewakili tim pemenangan Asyik tetapi hanya satu pihak saja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan