Dovi Negosiasi dengan Honda, Suzuki

jabarekspres.com – TIDAK mudah bagi Ducati menentukan besaran gaji yang bakal dibagi kepada dua pembalapnya Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Sampai sejauh ini pabrikan Italia tersebut masih menunda perpanjangan kontrak dengan kedua rider-nya yang bakal kedaluarsa akhir musim ini. Saking berlarut-larutnya Dovi dikabarkan sedang bernegosiasi dengan Honda dan Suzuki.

Dua tim top lainnya sudah hampir menyelesaikan urusan kontrak pembalapnya. Movistar Yamaha memastikan Maverick Vinales dan Valentino Rossi bertahan hingga 2020. Sedangkan Repsol Honda telah memperpanjang kontrak Marc Marquez dua musim ke depan. Tinggal nasib rekan satu timnya, Daniel Pedrosa yang belum jelas.

Dari kabar yang berembus, musim ini adalah tahun terakhir Pedrosa membalap untuk Repsol Honda. Nama Dovizioso muncul sebagai kandidat kuat pengganti pembalap Spanyol tersebut. Dovi bukan orang baru bagi tim utama pabrikan berlambang sayap mengepak tersebut. Selama tiga musim, 2009-2011 pembalap 31 tahun tersebut sudah pernah membela Repsol Honda bersama Pedrosa. Awal tahun 2017, Dovi mengungkapkan bahwa tim juara bertahan MotoGP tersebut kembali menawarinya “pulang”.

Masalah yang sedang dihadapi Ducati adalah membagi proporsi gaji antara Dovi dan Lorenzo. Lorenzo datang ke Ducati, sebagai juara dunia tiga kali awal musim lalu. Nilai kontraknya fantastis, yakni EUR 12 juta per tahun. Sedangkan Dovi digaji EUR 2 juta setahun, belum termasuk bonus. Dengan proporsi gaji yang jomplang tersebut Dovi justru meraih enam kemenangan dan bersaing berebut gelar juara dengan Marquez tahun lalu. Musim ini, Dovi langsung menang di seri pertama GP Qatar.

Dovi sedang menunggu tawaran yang pas dari Ducati. Sebelumnya para petinggi Ducati sudah memberikan sinyal akan memangkas bayaran Lorenzo untuk menyesuaikan gaji Dovi. Karena tentu saja semua tim memiliki batasan bujet untuk gaji. Selain satu kursi di Honda, Suzuki juga belum memperpanjang kontrak kedua pembalapnya.

Bertahan dengan Ducati adalah keputusan ideal bagi Dovi. Karena dia bisa mencetak sejarah menjadi pembalap Italia pertama yang merengkuh gelar juara dengan Ducati. Tapi jika negosiasi gagal, rasanya tawaran Repsol Honda juga menarik. (cak/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan