Disdik Menggelar Lomba Ketangkasan dan Pertolongan Pertama

SOREANG – Untuk meningkatkan pendidikan karakter dan mengukur terlaksananya pendidikan ekstrakurikuler (Eskul) tiap sekolah di Kabupaten Bandung. Dinas pendidikan bekerjasama dengan PMI kabupaten Bandung menggelar lomba ketangkasan dan pertolongan pertama.

kegiatan yang di pusatkan di SMPN 1 Pameungpeuk diikuti sekitar 192 Siswa SMP se Kabupaten Bandung, dikemas melalui Palang Merah Remaja (PMR).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H.Juhana mengatakan, dilaksnakannya kegiatan tersebut bertujuan untuk pengembangan pendidikan pendidikan karakter yang dikemas melalui ekskul.

Ratusan Siswa SMP mengikuti lomba ketangkasan dan pertolongan pertama yang dilaksanakan Disdik Kabupaten Bandung
“Ini sebagai implementasi dari pengembangan pendidikan karakter anak sejak dini, lomba lebih ke repleksi pemahaman untuk membuktikan prilaku anak sejak dini,” kata Juhana Usai membuka secara resmi lomba PMR tingkat SMP di Pameungpeuk, Selasa (21/8)

Menurutnya selama ini, kegiatan belajar anak terus dilaksnakan baik secara akademis ataupun ekskul. Akademis untuk pembinaan pengetahuan dan ekskul untuk pengembangan karakter anak, Pintar dan tau saja pengetahuan tidak cukup kalau tidak bisa berbuat.

“Jadi harus jadi kesatuan antara akademis dengan karakter. Dengan adanya perlombaan ini, untuk mengukur terlaksananya kegiatan ekskul ditiap sekolah,” akunya

Lebih lanjut Juhana menjelaskan lomba PMR dilakukan salahsatunya untuk meningkatakan SDM bidang sosial kepada anak sejak dini. ” untuk mengembangkan kepedulian anak sejak dini, agar memiliki rasa kepedulian antar sesama, kasih sayang dan bisa membiasakan saling bantu,” akunya

Hal yang sama dikatakan Adang Sujana kepala Bidang SMP Dinas pendidikan kabupaten Bandung menurutnya, kenapa PMR di kembangkan karena di kabupaten Bandung. Karena kabupaten bandung masuk katagori rawan bencana.

“Kabupaten Bandung masuk katagori daerah rawan bencana, Sehingga setiap generasi muda harus terlatih sejak dini dalam membantu dan mengevakuasi saat terjadinya bencana,” jelasnya.

Adang menambahkam, kalau setiap anak sudah memiliki keterampilan dalam mengantisipasi bencana dan ketangkasan untuk melakukan pertolongan pertama maka nantinya akan terbiasa melakukan evakuasi korban dan melakukan pertolongan ketika terjadi bencana.

“Bisa melakukan pertolongan pertama, dan mengevakusi saat terjadi bencana. Yang lebih pokusnya lagi untuk bisa membantu pada pertolongan pertama pada kecelakaan,” pungkasnya (Rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan