Dinas PUPR Tanggap Tangani Jalan Amblas

SOREANG – Pengurugan lubang jalan yang ambles di Jalan Cantilan-Gunung Pancir RT 03/09 Kampung Parung Peusing, Desa Jelegong, Keca­matan Kutawaringin, Kabupa­ten Bandung mulai dilakukan hari ini, kemarin. (11/12).

Kepala UPT Sapras PUPR Ka­bupaten Bandung, Dede Sukarsa menuturkan, pihaknya melakukan pengurugan dan pemadatan ma­terial pada jalan ambles tersebut­dengan menggunakan konstruk­si agregat (batu).

’’Jadi ketika kita masukan kesana harapanya dapat me­nyerap air dan dapat menahan beban,” ujarnya di lokasi

Pihaknya lebih memilih mate­rial batu dibanding tanah.Sebab, tanah sifatnya tidak bisa menahan beban seperti batu. Bahan-bahan agregat ini akan dimasukan ke dalam lubang-lubang besar yang berada di bawah jalan hingga ke permukaan jalan.

Kemudian dipadatkan meng­gunakan alat berat. Setelah dipadatkan baru petugas PUPR ini akan mengambrukan jalan yang menggantung akibat keberadaan gorong-gorong atau goa di bawah jalan.

”Kalau diambrukan sekarang (sebelum dipadatkan) takut­nya berdampak pada rumah yang ada di pinggir-pinggir jalan ini.Urugan ini sampai ke permukaan jalan, baru kita hancurkan jalan, kemu­dian dipadatkan hingga peng­erasan jalan,” tuturnya.

Dikatakan Dede, sesuai in­struksi dalam jangka pendek, penanggulangan sementara ini hanya sebatas pengerasan jalan saja. Pihak PUPR tidak akan menghotmix ataupun membeton jalan karena dilha­watirkan terjadi ambles susulan atau bencana kembali.

”Jangka panjangnya mudah-mudahan setelah kita tangani dengan penanggulangan yang sifatnya sementara ini renca­nanya di 2019 nanti, kemun­gkinan akan dibeton. Untuk volume kami masih berunding berapa ratus meter yang akan diperbaiki,” tuturnya.

Dikatakan Dede tahun lalu sudah ada perbaikan jalan (betonisasi) di Jalan Cantilan-Gunung Pancir tersebut. Dari panjang jalan 2,8 km baru ada perbaikan jalan sepanjang 500 meter, artinya masih ada 2,3 km jalan yang masih harus diperbaiki pihak Dinas PUPR.

”Secara bertahap akan kami tingkatkan terus dengan beton dan tidak hanya di titik ini saja. Apalagi dengan kejadian ini mudah-mudahan ada perhatian khusus dari pemerintah, apalagi ini jalan kabupaten,” katanya.

Untuk menutup lubang menganga akibat ambles tersebut, pihak PUPR memprediski kebu­tuhan material agregrat ini akan mencapai hingga 80 kibik lebih. Pihaknya belum bisa menghitung pasti kebutuhan material agregat karena bentuk lubang tidak bisa diperiksa hingga ke dalam ka­rena berbahaya. ”Kalau tidak ada gangguan, prediksi kami Insya Alloh dalam 3 hari kami selesai­kan,’ cetus dia. (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan