Dibayar Rp 150 Ribu untuk Rusak Baliho Demokrat

Namun, lanjut dia, sebenar­nya pengrusakan tidak hanya terjadi pada Partai Demokrat. Menurutnya, atribut PSI ba­hkan kerap dirusak bukan hanya di Pekanbaru, tapi juga di beberapa tempat di Indonesia.

”Tapi kami cukup sabar, cukup menganggap bahwa ini sebagai tantangan lebih giat lagi berikhtiar dan be­rusaha bahwa PSI layak un­tuk menjadi salah satu ke­kuatan politik di Indonesia,” tandasnya.

Merespon hal tersebut, Di­rektur Eksekutif, Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin meminta kepada semua pihak untuk tidak panas dalam merespon pengrusakan baliho Partai Demokrat ter­sebut.

Menurut akademisi asal Universitas Al-azhar Indone­sia (UAI) ini jelang kontesta­si pemilihan umum (pemilu) 2019 ada pihak-pihak yang sengaja ingin memanaskan situasi agar penyelenggaraan pesta demokrasi tidak berja­lan lancar dengan semestinya.

”Semua pihak harus berke­pala dingin karena jelang pesta demokrasi pasti ada saja pihak-pihak yang ingin penyelenggaraan tersebut tidak berlangsung dengan lancar,” kata Ujang saat dihu­bungi.

Dirinya pun meminta ke­pada Bawaslu untuk dapat merespon cepat permasalahan terhadap beberapa partai politik yang ada. Hal itu ber­tujuan agar tidak menciptakan opini negatif di tengah masy­arakat.

”Kalau tidak cepat dituntas­kan publik masyarakat dapat mengambil opini sendiri, hal ini tentunya dapat semakin memanaskan situasi jalan kontestasi 2019,” pungkas Ujang. (frs/fin/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan