Dewan: Utamakan Honorer

JAKARTA – Pemerintah le­wat Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Biro­krasi (Kemenpan-RB) resmi membuka pendaftaran pada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018. Keputu­san Pemerintah ini menuai masalah baru dengan adanya tuntutan dari ribuan honorer K-2 untuk segera ditetapkan nasib mereka.

Wakil Ketua DPR-RI Fahri Hamzah menyarankan agar Pemerintah lebih mengu­tamakan honorer K-2 yang sudah terbukti bekerja men­cerdaskan anak bangsa. Olehnya itu, Pemerintah baiknya melakukan seleksi hanya kepada honorer K-2, atau Pemerintah langsung menentukan nasib mereka, atau dipensiunkan dengan konpensasi yang jelas.

”Saya mengimbau Pemerin­tah prioritaskan honorer K-2, bikin seleksi diantara honorer yang sudah ada, dan kalau tidak terseleksi tentukan na­sib mereka. Apakah mereka mau dipensiunkan dengan konpensasi dan sebagainya. Karena apa, honorer itu sudah dipakai jasanya oleh Pemerin­tah, sudah diiming-imingi akan ditetapkan sebagai pe­gawai tetap, tolong ini dibe­resin dulu agar tidak men­jadi beban ke depan, jangan bikin beban baru,” kata Fah­ri Hamzah kepada wartawan di Gedung Nusantara III DPR-RI, Rabu (19/9).

Menurut Fahri, masalah honorer K-2 sangat seder­hana jika para Menteri krea­tif dalam menangani masalah honorer dan rekrutmen CPNS. ”Ini kan sederhana juga mengenai manejemen, kok Menteri itu ga ada yang krea­tif dikit ya, kan ini membantu Pak Jokowi supaya tidak mem­bebani Pak Jokowi, dan beban itu tak tertimpa ke dia saja. Jadikan Pak Jokowi itu penye­lesaian masalah,” ucapnya.

”Teman-teman sekalian ini kita akan menyelesaikan per­soalan honorer ya kan, kita akan rekrutmen sekarang sekian orang dari honorer, silahkan mendaftar dan sila­hkan mengikuti tes nanti yang lulus akan diangkat, dan tidak lulus kita akan putuskan men­jadi apa, apakah kita akan memberikan konfensasi atau apa, karena tidak diperlukan lagi,” tambahnya.

Lanjut politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, bila dalam seleksi para ho­norer K-2 tidak terakomodir secara keseluruhan, Pemerin­tah juga harus mencari jalan lain karena jasa para hono­rer ini sudah terbukti. Po­litisi Partai Keadilan Sejah­tera (PKS) ini menambahkan, Pemerintah memiliki tang­gung-jawab besar kepada mereka dan mereka berhak mendapat keistimewaan seperti yang dilakukan oleh Pemerintah kepada atlet-atlet olahraga di Asean Ga­mes 2018 kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan