Densus 88 AT Bekuk Zaeni

GARUT – Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris dari jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Sabtu dini hari (4/8).

JADI SEPI: Rumah istri Zaeni di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya. Zaeni ditangkap Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat dalam jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) pada pukul 03.00 dini hari Sabtu (4/8). Usai ditangkap Densus 88 rumah ini terlihat sepi.

Penangkapan terduga teroris itu sempat menghebohkan warga Singajaya, karena selama ini bergaul biasa saja dengan mereka meski diketahui sebagai pendatang dari Indramayu.

Kepala Desa Sukawangi, Hadiansyah mengaku jika dia baru mengetahui penangkapan terduga teroris di desanya pada Sabtu (4/8) sekitar pukul 10.00. Dia menyebut jika terduga teroris yang berjenis kelamin laki-laki yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror selama ini dikenal warga sebagai sosok yang sering bergaul dengan tetangga.

”Namanya Zaeni (terduga teroris), engga menyangka kalau dia terlibat dalam salah satu kelompok teror sehingga warga di sini juga sempat kaget karena memang sosialnya bagus juga. Zaeni ini merupakan warga dari Kabupaten Indramayu, namun di tahun 2013 ini dia menikah siri dengan Halida, dan kita pihak desa juga awalnya tidak mengetahui pernikahan tersebut,” ujarnya kepada wartawan, kemarin (5/8).

Hadiansyah mengatakan, jika Zaeni dengan isteri sirinya dinikahkan salah seorang tokoh masyarakat yang ada di Gunung Cagak, namun pernikahan tersebut tidak dilaporkan kepada pihak desa. ”Kalau di kampung kan memang takut ada hal macam-macam, jadi mending menikah saja, tapi untuk pernikahan Zaeni ini siri,” katanya.

Dia melanjutkan, bahwa keseharian Zaeni seperti masyarakat pada umumnya yang kerap bergaul dengan warga lainnya sehingga tidak ada satu pun yang menaruh curiga kepadanya. Apalagi kebanyakan warga di Kampung Gunung Cagak berprofesi sebagai petani sehingga proses interaksi hanya terjadi saat mereka pulang dari kegiatan sehari-harinya.

”Zaeni ini kalau ke Gunung Cagak paling seminggu sekali, tapi dia suka ikut gotong royong sama warga, jadi memang tidak setiap hari di sini karena dia ngaku kerja di salah satu percetakan di Bandung. Lokasi rumahnya ada di perbatasan dengan Desa Pancasura dan Kabupaten Tasikmalaya, kalau Kampung Gunung Cagak ini 6 kilometer dari kantor desa,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan