”Nah, apa yang terjadi terhadap partai-partai lainnya. Semua mengalami penurunan dan dalam posisi yang tidak aman. Posisi yang aman itu, adalah kalau sudah jauh di atas parlement treshold 4 persen. Nah, kalau 4, 5, 6 itu masih rawan semua, apalagi di bawah 4 persen. Per hari ini, tidak ada yang bisa menjamin apakah ada kontribusi yang baik, yang positif dari Pilpres terhadap hasil Pileg, yang ada kami merasa ada gerusan suara ke tarik partai lain yang itu harus kita perjuangkan agar tidak terjadi. Kami ingin dong, ikhtiar kami, semakin banyak suara partai demokrat. Makanya kami menetapkan sasaran paling tidak capaian kami seperti 2014 yang lalu 10,19 persen secara nasional, itu minimal,” tandasnya.
Untuk Pileg 2019, Demokrat membidik angka 15 persen. Target tersebut tidak muluk-muluk, karean dirinya bersama SBY dan seluruh caleg Demokrat akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mendapatkan dukungan.
”Tapi tentu ikhtiar kami 4-5 bulan ke depan menuju 15 persen. Saya pikir itu adalah sasaran yang optimistis, tetapi membutuhkan kerja keras. Itulah mengapa kami tak henti-hentinya turun ke lapangan. Saya, termasuk Pak SBY, terus berikhtiar menyusuri berbagai dapil baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa, memberikan dorongan moril bantuan kepada para Caleg yang sedang berjuang. Mengapa ini dilakukan karena ini, adalah pertempuran caleg, maka caleglah yang ‘bertempur’ di depan, tidak bisa caleg hanya mengandalkan nama besar partai misalnya. Caleg yang pasati bertemu dengan rakyat,” ungkapnya. (ign)