Contoh Semarang Tangani HIV/AIDS

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggali ilmu untuk semakin memperbaiki ki­nerja di bidang kesehatan khususnya pencegahan HIV/AIDS. Untuk itu, Dinas Kese­hatan, Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan Bagian Kesra dan Ke­masyarakatan berguru ke Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.

Kota Semarang dipilih karena mampu menekan penularan HIVAIDS. Se­jumlah SKPD tersebut ber­sama Komisi Pencegahan AIDS (KPA) Kota Bandung melakukan komparasi dengan langkah-langkah yang telah dilakukan Pem­kot Semarang mencegah HIV/AIDS.

Mengawali kunjungan ter­sebut, rombongan Pemkot Bandung yang dipimpin Wakil Wali Kota Bandung,Yana Mulyana mengunjungi Balai Kota Semarang. Setelah itu, rom­bongan berkunjung ke Pus­kesmas Lebdosari. Selanjut­nya mengunjungi Resosia­lisasi/Rehabilitasi Argorejo Semarang.

Kunjungan pertama ber­tempat di Balai Kota Se­marang yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono. Ia mengung­kapkan, Kota Semarang dengan jumlah penduduk sekitar 1,7 juta jiwa dengan jumlah penderita HIV/AIDS 1.900 perlu penanganan yang prima.

Untuk itu, lanjutnya, diper­lukan keberanian dari para penderita untuk memeriksa­kan dan melaporkan jika di­rinya terkena penyakit ber­bahaya tersebut.

”Dengan begitu, maka Pem­kot Semarang dapat melaku­kan upaya untuk menutup ruang gerak peredarannya,” ujarnya di Balai Kota Sema­rang, kemarin. (14/12).

Widoyono menjelaskan, Pemkot Semarang telah mem­bentuk Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) dan Gasur­kes (Petugas Surveilans Kese­hatan).

Gasurkes terdiri dari tenaga-tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk bersama-sama membantu dalam hal pence­gahan HIV/AIDS di setiap kelurahan yang ada. Para petugas mengedukasi masy­arakat melalui penyuluhan-penyuluhan.

Mengetahui hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh Kota Semarang. Pasalnya FKK dan Gasurkes menjadi salah satu tombak menopangnya pencegahan penularan HIVAIDS.

”Pencegahan dan penang­gulangan HIV/AIDS seperti itu belum ada di Kota Bandung. Pemkot Semarang punya Gasurkes ini suatu tim survei penyakit menular, seperti DBD sampai HIV,” kata Rita.

”Kita akan bentuk di Kota Bandung, apapun namanya. Ini sesuatu yang bisa didu­plikasi, tentu dengan cara menyurvei,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan