LONDON – Chelsea belum memenangkan satu laga pun sejak masuk di 2018. Tiga kali main, tiga kali imbang. Awal tahun terburuk sepanjang rezim Roman Abramovich berkuasa di musim panas 2003. Nah, akankah fenomena tak biasa ini akan berpengaruh pada posisi Antonio Conte di kursi panas tactician The Blues?
Apalagi, beberapa hari terakhir ini media-media Inggris sudah banyak memberitakannya bakal hengkang dari London Cobham pada akhir musim ini. Makanya, laga menjamu Leicester City di Stamford Bridge, London malam nanti WIB akan menguji fokus The Godfather. (Siaran langsung beIN Sport 1 pukul 22.00 WIB).
Bukan hanya terburuk era Roman Emperor. Tiga laga awal tahun tanpa kemenangan pun jadi catatan terburuk klub London Barat tersebut sejak awal tahun 1995. ‘’Semuanya masih bisa terjadi, saya masih punya sisa kontrak semusim lagi di klub ini. Kembali lagi, di sepak bola apa saja bisa terjadi,’’ tutur Conte dalam konferensi persnya tadi malam.
Kabar hengkangnya Conte ini bukan kali pertama berhenbus musim ini. Kali pertama ini berhembus setelah Chelsea menelan dua kali kekalahan beruntun Premier League saat Oktober. Atas Manchester City (30/9) dan Crystal Palace (14/10). Hanya, kabar ini makin kencang sejak awal Januari ini.
‘’Bahkan, saya hafal dengan pertanyaan yang sering Anda ajukan berkali-kali sedari awal musim,’’ keluhnya. Meski begitu Conte sudah paham konsekuensi ini sejak dia ditawati melatih Chelsea. ‘’Sejak kekalahan pertama atas Burnley banyak yang ingin saya dipecat. Tekanan yang tak biasa terjadi di klub lain. Butuh pengalaman besar, percaya pada pekerjaanmu. Seperti yang saya lakukan dalam dua musim bekerja di sini,’’ tutur pelatih dengan 77 persentase menang itu.
London Evening Standard mengklaim, kebijakan transfer jadi salah satu penyebab relasi Conte-Abramovich. Terutama dengan keputusannya yang sering membangku cadangkan David Luiz. Chelsea disebut telah mencari figur suksesornya mulai dari Carlo Ancelotti, Luis Enrique, Massimiliano Allegri (Juventus), dan Diego Simeone (Atletico Madrid)