Ciwalini Tetap Dikelola Puskopkar

BANDUNG – Managemen Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) PTN VIII membantah tudingan beberapa pihak yang mempersoalkan kehadiran CV Graha Tunggal yang dianggap akan mengancam para pedagang dan pengelola obyek wisata pemandian air panas Walini di Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

Sekretaris Perusahaan PTPN VIII, Dian Hadiana Arief mengatakan, Puskopkar PTPN VIII sebagai pengelola pemandian air panas Walini memang tengah bekerjasama dengan CV Graha Tunggal untuk menerapkan sistem e-Ticketing, yang sebelumnya masih konvensional (tiket sobek manual), diubah menggunakan sistem Smart Card Berbasis IT/online.

Menurutnya, penerapan e-Ticketing ini di unit usaha agrowisata Puskopkar PTPN VIII untuk menghadapi perkembangan bisnis yang makin modern. Apalagi, objek wisata disekitarnya sudah duluan menerapakan e-Ticketing.

Menurut Dian, tujuan penerapan e-Ticketing ini untuk mempermudah dalam pengelolaan tempat wisata dalam monitoring data pengunjung serta pelaporan keuangan yang sistematis.

“Selain memberi kemudahan bagi pengelola bisnis, integrasi sistem e-Ticketing juga memberi kenyamanan bagi pengunjung karena dapat diintegrasikan untuk fungsi lainnya dalam satu lokasi wisata,” kata Dian.

Ketua Puskopkar PTPN VIII Heri Hermawan menambahkan, dengan adanya sistem e-Ticketing ini justru manfaatnya dirasa sangat besar guna mendorong perkembangan objek wisata tersebut ke depan.

Heri membantah adanya tudingan dari penerapan e-Ticketing dapat mengancam pedagang sekitar. Sebab, informasi tersebut samasekali tidak benar. Justru sebaliknya, objek wisatanya berkembang dan semakin ramai tentunya akan berdampak positif juga kepada para pedagang sekitar.

Dirinya mengaskan, selama ini para pedagang masih di bawah pengelolaan langsung Manajemen Puskopkar, sehingga keberlangsungannya menjadi tanggung jawab manajemen.

Selain itu juga soal pengamanan sejumlah objek yang akan dipadati masyarakat termasuk objek wisata yang ada di daerah Ciwidey dan sekitarnya. Menurut Heri hal itu sudah dikoordinasikan oleh pihak Polri dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan operasi tersebut.

Jadi, Heri membantah bahwa selama masa konstruksi sistem e-Ticketing ini dilaksanakan, tidak ada pengamanan dari pihak kepolisian yang dikerahkan oleh pengelola.

“Hanya saja kebetulan pada masa kontruksi system e-Ticketing, bertepatan dengan kegiatan Operasi Lilin yang digelar Polri untuk mengantisipasi keamanan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru di titik-titik rawan lintas sektor,” tukas Heri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan