Cemas Anaknya Tidak Diterima di SMA Negeri

CIMAHI– Sejumlah orangtua siswa mengalami keresahan disaat menunggu pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur Nilai Hasil Ujian Nasional (NHUN). Keresahan timbul karena banyaknya calon siswa yang mendaftar sehingga mereka merasa persaingan untuk diterima di sekolah negeri sangat ketat.

Pendafatran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur Nilai Hasil Ujian Nasional (NHUN) sendiri memasuki hari terakhir pada Selasa 10 Juli 2018. Sementara hasil lolos atau tidaknya akan diumumkan pada 12 Juni 2018.

Seperti yang dialami, Suci, 43, salah seorang orangtua siswa asal Baros, Kota Cimahi yang mendaftarkan anaknya ke SMAN 5 yang mengaku, meski nilai UN anaknya bisa dibilang cukup tinggi dan telah sesuai dengan ketentuan dari pihak sekolah SMAN 5 namun dirinya tetap merasa cemas lantaran siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut terbilang banyak, sementara kuota yang disediakan hanya 154 siswa.

“Hari ini saya mendaftarkan anak di SMAN 5 ini. Pasti semua orangtua cemas menunggu hasilnya. Karena kuotanya hanya sedikit hampir setengahnya dari yang mendaftar,” katanya, saat ditemui di SMAN 5 Cimahi, kemarin. (10/7).

Dadang Suherman, 39, orangtua siswa lainnya juga merasakan hal sama. Dia belum merasa tenang sebelum ada pengumuman anaknya diterima atau tidak.

“Cemas menunggu hasil pengumunan lantaran SMAN 5 kan sekolah pilihan terakhir anak saya. Tentu berharap anak saya bisa diterima di sekolah ini,” ujarnya.

Dadang menilai, dalam waktu empat hari bila siswa tidak diterima maka para orang tua harus mencari sekolah swasta. Sehingga, harus ada pertimbangan sekolah swasta mana yang kualitas pendidikannya bagus tapi tidak mahal.

Dia menyebutkan, sekolah swasta biasanya akan meminta biaya sekolah mahal. Sebab, para orang tua dihadapkan pada pilihan sulit dan tetap harus menyekolahkan anaknya. Sedangkan waktu untuk pendaftaran hanya sedikit.

Sementara itu, Kepala SMAN 5 Cimahi, Ajat Sudrajat mengatakan, hingga hari terakhir siswa yang mendaftar ke SMAN 5 sebanyak 335 siswa, sedangkan untuk kuotanya hanya 154 siswa.

“Memang siswa yang nilainya kurang itu orangtua pada cemas sehingga khawatir dan banyak yang daftar belakangan. Orang tua terus memantau,” ujar Ajat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan