Cawapres Tergantung Jokowi

Dikatakan OSO, dalam bursa Cawapres Jokowi ada nama-nama Ketum Partai Koalisi yakni, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Mohammad Romahurmuziy dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Tapi, dalam pembahasan nama Cawapres semalam tak ada raut tegang yang terpancar dari wajah mereka.

”Jadi disitu kan ada Romy yang calon, ada Airlangga yang calon, ada Muhaimin Iskandar yang calon dan mereka ketawa-ketawa aja, enggak ada mereka merasa beban, enggak ada, cair-cair semua. Ini tokoh-tokoh nasional dan negarawan semua yang hadir itu, jadi mereka betul-betul akan menyerahkan kepada user yang memakai, yaitu Persiden siapa yang cocok mendampingi dia, kita sudah sepakat semuanya, sepakat serahkan pada Presiden,” jelasnya.

Enam Partai Koalisi yang mendukung Joko Widodo sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2019 masih membuka pintu buat partai-partai politik lain merapat untuk mendukung Jokowi. Ketum Hanura Oesman Sapta Odang menuturkan, jika ada Partai Politik yang mau bergabung dipersilahkan menghubungi kordinator.

”Kalau ada yang mau gabung lagi tergantung, terserah cepat-cepat aja, hubungi koordinatornya. Pokoknya semua jadi koordinator disitu, termasuk Presiden,” kata OSO.

Dikatakan OSO, pembahasan Cawapres semalam mendapat apresiasi besar dari Jokowi selaku Calon Presiden yang diusulkan oleh enam partai politik, termasuk menerima kesepakatan Ketum-Ketum partai politik yang bersepakat menyerahkan putusan Cawapres kepada dirinya.

“Dia langsung terkejut dia. langsung (sambil praktek). Kalau itu berarti dia terima, tapi kalau dia ketawa hehe itu olok-olok namanya. Kalau dia begini-begini itu artinya dia terima penyerahan itu,” akuinya.

Sementara itu, Isu merapatnya Partai Demokrat ke koalisi Jokowi belum diketahuinya, namun harus mengikuti seluruh kesepakatan partai koalisi yang sudah terlebih dulu.

“Saya enggak dengar tu. Siapapun boleh bergaung selagi memenuhi persyaratan yang ditentukan tim bulat. Saya enggak bisa berandai-andai karena Bu Mega mengatakan, saya ini enggak suka ini, enggak ada,” ucap OSO.

Selain Partai Demokrat, isu merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Jokowi juga sempat mencuat dengan undangan resmi Jokowi kepada Ketum PAN Zulkifli Hasan untuk mengikuti rapat bersama di Istana Bogor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan