BPJS-TK Mulai Bidik Kampus

BANDUNG – Bidik keikutsertaan mahasiswa, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melakukan sosialisasi dengan program 40 menit mengajar. Kegiatan dalam rangka menyambut hari jadi ke-40 BPJS Ketenagakerjaan itu menyasar 49 universitas di seluruh Indonesia.

Di Kota Bandung, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Evi Afiatin memberikan bahan ajaran di Institut Teknologi Bandung (ITB) kemairn (18/1). ”Kami sebagai badan publik di bawah presiden memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, termasuk mahasiswa,” kata Evi Afiatin.

Evi menyebutkan, mahasiswa yang akan masuk dunia kerja nantinya akan lebih sadar ketika dihadapkan kondisi tertentu. Misalnya, mereka tidak didaftarkan program BPJS Ketenagakerjaan oleh perusahaan yang memperkejakannya.

”Supaya kalian, para mahasiswa yang jadi calon pekerja nantinya lebih aware saat bekerja nanti. Kalian bila sudah bekerja, jangan memikirkan yang lain. Sebab jika ada yang kecelakaan, meninggal atau pensiun misalnya, sudah ada yang jamin. Jadi bisa fokus bekerja agar pertumbuhan ekonomi lebih baik,” sambung Evi dihadapan para mahasiswa.

Sejauh ini jelas Evi BPJS Ketenagakerjaan baru mencatat jumlah kepesertaan dari sektor penerima upah (formal) mencapai 30 persen dari total cakupan kepesertaan 40 persen. Padahal, jumlah angkatan kerja yang wajib daftar tercatat 86 juta jiwa. ”Tetapi yang sudah menjadi peserta baru 23 juta yang artinya baru mencapai 30 persen yang sudah jadi peserta aktif,” kata Evi.

Menurut Evi, minimnya jumlah peserta tersebut ditengarai adanya beberapa faktor. Pertama kata dia, karena faktor ketidaktahuan pentingnya mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.

”Kedua, karena memang saat ini dari sisi data, BPJS Ketenagakerjaan masih tidak mengetahui pasti berapa total jumlah tenaga kerja yang ada disuatu perusahaan. Sehingga kita memang self assessment agar mereka mendaftarkan sendiri,” sebutnya.

Evi mengatakan, jangan menjadikan sebuah beban mendaftarkan pekerjanya ke dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Tapi seharusnya ini menjadi bagian management cost karena memastikan bahwa karyawannya jika terjadi sesuatu saat bekerja maka BPJS bisa mengcovernya. ”Jadi kayawannnya bisa produktif dan tidak takut terjadi sesuatu dalam bekerja,” sebutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan