BIJB Jangan Dipaksakan Jadi Embarkasi Haji 2018

JAKARTA – Operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka rencananya dimulai Mei depan. Sehingga muncul kabar bandara anyar itu bakal jadi Embarkasi atau titik pemberangkatan jamaah haji 2018.

Bandara ini digadang-gadang bisa jadi alternatif pemberangkatan jamaah haji asal Jawa Barat, selain di bandara Soekarno-Hatta. Namun kabar, BIJB bakal jadi Embarkasi haji tahun ini ternyata tidak terwujud. ”Kami baru menerima surat tanggapan dari Kemenhub terkait pengoperasian bandara Kertajati,” kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki kemarin (21/4). Dia menjelaskan di surat itu Kemenhub pada intinya memutuskan bandara Kertajati belum jadi Embarkasi haji.

Sebelumnya ada beberapa pertimbangan yang dikaji Kemenag, sebelum menetapkan Embarkasi di bandara Kertajati. Diantaranya adalah keberadaan asrama haji. Saat ini jamaah haji dari Jawa Barat menggunakan asrama haji di Bekasi.

Jarak perjalanan antara as­rama haji Bekasi ke bandara Kertajati dinilai terlalu jauh.

Sementara itu Ketua Pen­gurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indo­nesia) Tulus Abadi menga­takan jangan paksakan ban­dara Kertajati menjadi Em­barkasi haji. Diantara yang jadi pertimbangan Tulus adalah panjang landasan pacu (runway) yang masih 2.500 meter. ”Untuk mengang­kut jamaah haji diperlukan pesawat berbadan lebar. Seperti Airbus A330 atau Boeing 777,” katanya. Nah untuk bisa dilandasi pesawat jumbo itu, landasan pacunya harus minimal 3.000 meter.

”Jangan hanya karena ingin pencitraan, kemudian aspek keamanan pener­bangan diabaikan,” tandas­nya. Tulus mengatakan pihak maskapai penerbangan haji jangan dipaksa mere­kayasa teknis supaya tetap bisa menggunakan landasan pacu yang kurang dari 3.000 meter. Atau misalnya re­kayasa jadwal penerbangan dengan transit dahulu di bandara Soekarno-Hatta atau Kualanamu dahulu untuk isi bahan bakar.

Oleh karena itu demi kea­manan jamaah, Tulus ber­harap bandara Kertajati tidak dipaksakan menjadi Embar­kasi. Dia mengakui dari sisi kebutuhan pemberangkatan jamaah haji, Jawa Barat me­mang idealnya butuh em­barkasi baru. Apalagi jamaah haji asal Jawa Barat jumlah­nya mencapai 20 persen dari total kuota. (wan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan