BANDUNG – Dua pasangan calon di Pilgub resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, kemarin (9/1).
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), datang lebih dulu setelah sebelumnya salat hajat di Lapangan Sidolig. Sedangkan, 2DM: Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, melakukan deklarasi lebih dulu di Sabuga dengan disaksikan langsung ketua umum masing-masing partai pengusung.
Terlihat, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono serta seluruh kader dari masing-masing partai memadati Sabuga.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto mengatakan, pasangan 2DM merupakan pemimpin yang berpengalaman dalam membangun Jawa Barat. Itu dibuktikan Deddy Mizwar sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dan juga Dedi Mulyadi yang berhasil membangun Purwakarta.
”Kami melihat pak Demiz dan pak Demul ini sudah bekerja di Jabar. Dengan kata lain, Jabar bukan tempat untuk mencoba-coba. Oleh karena itu kalau dua DM bersatu, maka ini adalah mesin jet double engine,” kata Airlangga, kemarin (9/1).
Dikatakan Airlangga, pihaknya tidak mempermasalahkan siapa yang menjadi nomor satu atau nomor dua dalam memimpin Jawa Barat. Sebab, bagi Partai Golkar yang terpenting adalah kepentingan nasional khususnya keberhasilan pembangunan di Jawa Barat.
”Maka kami mempersilakan siapa saja yang no satu, siapa yang no dua. Apa yang terbaik bagi Jabar, dan apa yang terbaik bagi rakyat Jabar, mereka yang lebih tahu,” ungkapnya.
Airlangga meyakini, pasangan 2DM mampu menyerap seluruh aspirasi rakyat Jawa Barat. Untuk itu, dirinya meminta pasangan tersebut mewaqafkan diri untuk kepentingan rakyat dalam membangun Jawa Barat melalui program-program yang pihaknya titipkan.
Pertama, dia meminta pasangan 2DM meningkatkan iklim investasi di Jawa Barat yang dinilai sebagai cerminan jendela Indonesia di mata dunia. Kemudian, dia meminta pasangan 2DM mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di atas pertumbuhan nasional.
Selain itu, Airlangga juga menitipkan tiga program untuk rakyat diantaranya sembako murah, di mana harus ada program gubernur dan wakil gubernur untuk sembako murah yang terjangkau rakyat.
