Berdayakan Desa dengan Program OVOC

GARUT – Ketimpangan di desa dan kota kerap menimbulkan sejumlah persoalan dalam banyak bidang. Hal ini dikatakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat peluncuran One Village One Company (OVOC) di Saung Ciburial, Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, kemarin (20/12).

Permasalahan itu, sebut Gubernur yang karib disapa Emil itu, disikapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan menyusun strategi pengembangan desa, yang terangkum dalam program Desa Juara.

Sebut dia program Desa Juara, melibatkan sejumlah pemangku kepentingan dalam konsep OVOC. Dia mengatakan hal itu merupakan langkah awal untuk membuktikan, bahwa desa memiliki potensi untuk lebih berdaya. Apalagi Jawa Barat lebih dari sekitar 5.300 dan bentang alam masing-masingnya cukup beragam.

Emil menyebutkan, latar belakang dipilihnya Desa Sukalaksana, sebagai lokasi peresmian mengingat lokasi itu memiliki kawasan ekowisata Saung Ciburial. Saung itu dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan total area sekitar tiga hektar, dilengkapi dengan cottage. Menurutunya itu, dinilai telah berhasil mewujudkan pemberdayaan desa dengan memadukan potensi alam dan budaya lokal yang ada.

”Untuk di desa sendiri memang pada umumnya ada yang indah ada yang biasa saja,” ujar Emil.

Karena itu sebut dia, desa yang memiliki potensi bentang alam yang indah harus dapat mengoptimalkan potensi itu. Sementara berkait dengan soal ketimpangan antara desa dan kota, menurutnya negara mutlak perlu melakukan intervensi sehingga perlu penciptaan lapangan kerja hadir di tiap-tiap desa.

”Sehingga masyarakat di desa tak perlu mencari kerja di kota, karena lewat OVOC diharapkan masyarakat desa, tetap dapat menikmati indahnya kehidupan di desa. Namun pendapatanya setara dengan masyarakat kota,” paparnya.

OVOC, akan berbeda konsep dengan BUMDes. Karena akan terlebih dahulu mencari pasar sebelum mendirikan perusahaan. Nantinya, setiap desa akan dibantu pemerintah dari segi pemasaran. Sementara Pemprov Jabar akan menyiapkan forum pembeli dari potensi yang ada di desa.

”BUMDes itu kebanyakan setengahnya tak berhasil karena didirikan perusahaan, tapi marketingnya diantep (dibiarkan). Dan dengan program ini (OVOC), nanti tak ada lagi permasalahan cara menjual. Marketingnya, nanti si perusahaan yang kita kontrol dari Gedung Sate. Jadi ada forum pembeli namanya, forum pembeli ini yang memastikan tidak ada lagi permasalahan cara menjual,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan