Anggota UN Swissindo Diamankan

Cianjur – Dua orang anggota Sekte United Nation World Trust International Orbit (UN Swissindo) yang mengaku memiliki harta karun peninggalan kerajaan Pajajaran dan Ir Sukarno, diamankan tim gabungan di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Mereka diamankan atas laporan warga yang resah, rumah pelaku kerap dijadikan tempat kumpul anggota sekte.

Kedua orang yang diamankan antara lain, Kinkin Sukriman, 58, dan Nanu Hidayat, 50, warga Kampung Datar Kubang, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Rumah tersebut menjadi tempat ibadah sekte anggota sekte yang diketuai Kanjeng Maulana Hadi warga Banjaran, Kabupaten Bandung.

Camat Naringgul, Sutardi mengatakan, dalam rumah tersebut, Muspika Kecamatan Naringgul, terdiri atas Kapolsek Naringgul, Koramil Naringgul dan Camat Naringgul, mengamankan 48 kotak yang dipercaya berisi harta karun bernilai triliunan rupiah. ”Kemudian, keris pusaka, wayang raksasa dan bendera sekte. Bendera sekte tersebut berwarna hitam yang di tengahnya terdapat gambar burung garuda,” urai Sutardi, kemarin (14/3).

”Menurut keterangan, pusaka-pusaka itu dititipkan Kanjeng Maulana Hadi pada kedua orang yang diamankan. Mereka ini orang yang bertugas sebagai pengawas,” tambahnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan kedua orang anggota organisasi terlarang itu, mereka mendapatkan benda-benda yang dipercaya dapat membayar utang negara itu, baru dititipkan ketua sekte beberapa hari yang lalu.

Kedua orang warga Naringgul itu, tutur dia, tidak tahu apa tujuan kelompok tersebut. Namun mereka hanya ikut-ikutan dengan mengizinkan rumah mereka dijadikan tempat berkumpul anggota lain serta dititipi barang-barang tersebut.

”Informasi dari keduanya, benda-benda tersebut dipercaya dapat membayar utang dan wayang raksasa yang disebut sebagai Satria Pininggit dapat mengabulkan semua permintaan anggota sekte tersebut,” urainya.

Warga yang selama ini, merasa curiga dengan kegiatan kelompok tersebut melapor ke Mapolsek Naringgul dan Polsek Naringgul. Setelah melakukan musyawarah dengan Muspika dan tokoh warga, akhirnya tim mendatangi rumah yang dijadikan tempat berkumpul kelompok tersebut.

Kapolsek Naringgul melalui Kanit Bimas Bripka Pepen Supendi, mengatakan sejak jauh hari pihaknya sudah mendapat informasi dari warga terkait adanya kegiatan sekelompok orang yang mencurigakan bahkan disebut warga sebagai aliran sesat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan