Akur Berkomitmen Wujudkan Perubahan

NGAMPRAH– Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat terpilih, Aa Umbara Sutisna dan Hengki Kurniawan (Akur) berkomitmen akan membawa perubahan lima tahun ke depan selama memimpin Kabupaten Bandung Barat yang lebih maju.  Terlebih soal janji politik saat kampanye beberapa waktu lalu yang harus ditunaikan kepada masyarakat. “Target kami dalam memimpin Bandung Barat itu membawa perubahan yang lebih baik dan maju. Jangka pendeknya kami ingin menuntaskan janji politik untuk berlari di 100 hari kerja seperti soal bantuan bagi warga miskin, pemberian bantuan bagi bidang keagamaan dan banyak lagi,” kata Aa Umbara. 

Bahkan, Aa yang akan dilantik bersama Hengki pada 20 September 2018 mendatang memastikan akan semakin solid dalam menjalankan pemerintahan periode 2018-2023. Hal itu menjawab keraguan publik terhadap pasangan bupati dan wakil bupati selama Bandung Barat berdiri yang kerap tidak kompak dan harmonis. “Kami pastikan tetap Akur sesuai jargon kami dalam memimpin Bandung Barat yang lebih maju. Kami berdua akan bekerja di pemerintahan. Dan kami pastikan pasangan Akur tidak akan pecah, karena sudah ada pembagian tugas sesuai dengan amanat UU,” katanya.

Bahkan, Aa mengaku akan berbagi peran dan tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Hal ini tak lain untuk mewujudkan janji politiknya kepada masyarakat, melalui visi misi Akur dalam lima tahun ke depan.
“Untuk mewujudkam visi misi Akur ini harus ada kekompakan, makanya saya dengan Hengki akan berbagi peran dan tugas sesuai fungsinya,” ujarnya.

Sementara itu, dukungan dan doa disampaikan langsung oleh Ketua Rois Syuriah PCNU KBB Aa Maulana agar pasangan Akur tetap solid, kompak dan fokus dalam mewujudkan program yang sudah tercantum dalam visi dan misinya. “Saya berdoa semoga kepemimpinan kepala daerah di KBB bisa langgeng dan tidak terpecah antara bupati dan wakilnya,” tuturnya saat ditemui di Masjid Al Irsyad, Kota Baru Parahyangan.

Selama dua periode kepemimpinan bupati dan wakil bupati di KBB memang selalu dibumbui dengan intrik politik. Di periode 2008-2013 antara Bupati Abubakar dan Wakil Bupati Ernawan Natasaputra kemesraan hanya terjadi di tahun pertama. Selepasnya, mereka terlibat perang dingin hingga masa akhir jabatan. Kondisi serupa terjadi di periode 2013-2018 antara Bupati Abubakar dan Wakil Bupati Yayat T. Soemitra yang juga pecah kongsi. Sehingga, pengalaman itu harus jadi pelajaran bagi pasangan Akur. 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan