Akan Bangun Jabar Tak Tergantung pada APBD

BANDUNG – Pemda Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wagub, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, berkomiten untuk memberikan akses penuh kepada masyarakat ekonomi lemah.

Untuk itu, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya memiliki program sebagai langkah untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan masyarakat.

Hal itu diungkapkan Emil saat menghadiri International Conference on Inclusive Economic Growth: Reducing Poverty and Inequality di Anvaya Beach Hotel and Resort Bali, Jalan Kartika, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (10/10). Konferensi ini merupakan rangkaian agenda Annual IMF-World Bank Group Meetings 2018.

”Komitmen kami di Jawa Barat selama lima tahun akan memberikan dukungan akses penuh, pertolongan ke kelompok masyarakat yang paling lemah,” kata Emil dalam siaran pers diterima redaksi, kemarin (11/10).

Lebih lanjut, Emil menjelaskan, Jawa Barat akan mempunyai program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera) yang akan di-launching bulan depan. Kredit ini akan memanfaatkan masjid sebagai sebagai tempat pemberi kredit yang akan diberikan tanpa bunga dan agunan.

”Sehingga kalau ada yang butuh bantuan keuangan cukup ke masjid tanpa bunga tanpa agunan,” jelasnya.

Selain itu, ada juga program Satu Desa Satu Perusahaan. Program ini akan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa tanpa harus merantau ke kota.

”Kita kerjasama dengan universitas, jadi program Satu Desa Satu Perusahaan itu nanti CEO-nya adalah alumni-alumni universitas yang baru lulus dua sampai tiga tahun. Setelah itu dia bisa tinggal di desa atau mengalihkan perusahaannya ke yang lain,” paparnya.

Menurut Emil, program ini merupakan upaya Pemda Provinsi Jawa Barat untuk mengurangi kesenjangan yang ada di masyarakat saat ini.

”Strategi-strategi inilah yang akan memastikan Jawa Barat maju bersama-sama. Orang kaya silakan makin kaya tapi orang miskin kebawa-bawa,” tutur Emil.

”Karena yang terjadi sekarang adalah ada gap, orang menengah-atas punya akses makin makmur, orang-menengah bawah kebingungan tidak ada akses tidak ada pertolongan, sehingga dia jalan di tempat,” sambungnya.

Lebih lanjut Emil memaparkan lima strategi pembanguan ekonomi di Jawa Barat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusi, yaitu pembanguan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kerjasama antarkota/kab di Jawa Barat, revitalisasi desa (termasuk di dalamnya program Satu Desa Satu Produk, Satu Desa Satu Perusahaan) dan pembanguan sentra pertumbuhan ekonomi baru dengan pemanfaatan sumber daya lokal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan