BANDUNG – Memperingati hari jadinya yang ke 35 tahun Perguruan Silat Sabuk Putih semakin emnunjukan eksistensinya dengan menggelar Milangkala Paguron di alun- alun Kecamatan Cicendo pada Minggu. (16/12).
Ketua Perguruan Silat Sabuk Putih Iwan Suganda mengatakan, sebelum mempersiapkan acara tersebut, beberapa rangkaian kegiatan sudah dilakukan. Salah-satunya menggelar lomba antar DPC.
’’Kami sudah satu bulan ini berkeliling terus ke setiap DPC untuk mengadakan lomba dan pada hadiahnya akan diserahkan di acara ini,”ucap Iwan ketika ditemui.
Menurutnya, Kegiatan ini dihadiri oleh undangan dari berbagai perguruan silat lain, dengan di isi berbagai pertunjukan pagelaran seni budaya.
Pria yang akrab disapa Abah Iwan ini menuturkan, Perguruan Silat Sabuk Putih berdiri pada 14 Desember 1983 oleh guru besar Aos Ali Lukman dan Dedi Rahmat Hidayat.
Menurutnya, selama kiprahnya sampai di usia 35 tahun Perguruan Silat mengalami perkembangan pesat dengan memiliki cabang yang tersebar di berbagai daerah. Bahkan di luar provinsi di antaranya Padang, Banyuwangi, Banjarmasin, Palembang dan Hongkong juga ada.
’’ Mereka semuanya tersebar diberbagai penjuru tanah air dan dengan acara ini pihaknya mencoba melakukan konsolidasi agar perguruan Silat Sabuk Putih lebih terstruktur organisasiannya untuk dipersatukan kembali,”kata Abah Iwan.
Dia menyebutkan, saat keanggotaan resmi tercatat memiliki 3.000 anggota dan kemungkinan besar Sabuk Putih yang ada di Subang, Majalengka, Garut yang memiliki 10 ribu anggota akan segera bergabung.
Abah Iwan menambahkan, untuk mempersatukan seluruh anggota pihaknya akan segera melakukan konsolidasi internal yang sudah menjadi program Perguruan Silat Sabuk Putih ke depan.
’’Keberadaan Perguruan Pencak Silat khususnya di Kota Bandung harus dipertahankan dengan cara mengajak kepada generasi muda dan anak-anak untuk belajar silat,’’kata dia.
Dalam perjalannya, Perguruan Sabuk Putih memiliki keunikan tersendiri. Menurutnya, penerapan Akidah sesuai dengan Alquran dan Hadist adalah dasar yang diajarkan kepada anggotanya.
Kemudian untuk gerakan jurus-jurus dalam Perguruan ini diadopsi dari huruf Hijaiyah yang merupakan hurup bahasa arab yang ada di Alquran.