Air PDAM Berhenti, Warga Resah

SOREANG – Sebagian warga komplek Gading Tutuka 1, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung mengeluhkan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tidak mengalir normal. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama tiga hari terakhir dan belum ada penanganan pelayanan dari perusahaan.

“Udah tiga hari bapak gak bisa nyuci, airnya hanya cukup buat pagi. Mandi sore gak ada air,” ujar Tatang warga Komplek Gading Tutuka 1, Kabupaten Bandung, kemarin (8/10).

Dia mengaku sudah melaporkan hal tersebut ke perusahaan. Namun, belum ada penanganan. pihaknya merasa kecewa karena selain kondisi air yang tidak mengalir normal, juga tarif air naik 30 persen pada Oktober mendatang.

“Air mengalir kecil dan tetangga di blok rumah semuanya memgeluh air tidak normal mengalir,” katanya.

Tatang mengatakan air PDAM di rumahnya hanya keluar pada pukul 01.00 Wib dini hari hingga 04.30 Wib subuh. Air tersebut hanya cukup empat ember dan digunakan untuk mencuci piring dan mandi pagi.

Dia mengaku, jika kondisi air mengalir normal bisa mengisi 2 toren miliknya dan bisa digunakan untuk mencuci dan bisa dimanfaatkan selama dua hari.

Hal yang sama dikatakan warga Soreang Residence, Bunda Iren mengaku sudah beberapa hari air PDAM di rumahnya tidak mengalir normal. Kondisi tersebut membuat ia kesulitan terutama untuk mencuci.

“Air mengalir gak normal. Saya jadi kesulitan untuk sehari-hari terutama di dapur,” ungkapnya.

Sementara itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Manager Junior Humas dan Sekretariat PDAM Tirtaraharja, Sri Hartati mengatakan sumber air baku PDAM saat ini semakin minim karena menyusutnya Situ Cileunca dan Cipanunjang.

“Distribusi air kepada pelanggan jadi terganggu. PDAM akan menyiapkan mobilisasi tanki air,” ujarnya, Senin (8/10).

Menurutnya, pihaknya mengimbau kepada pelanggan di wilayah Selatan untuk mempersiapkan penampungan air antisipasi dari dampak minimnya pasokan air tersebut.

Untuk penanganan darurat pihaknya menyiapkan bantuan tangki yang akan diberikan dan disesuaikan dengan kapasitas kendaraan yang ada. “Mohon maaf atas kondisi ini,” katanya.

Dia menambahkan, pelanggan yang membutuhkan pengiriman air bersih bisa membuat permintaan surat permohonan kepada kantor pelayanan masing-masing dengan melengkapi data nomor pelanggannya dan bisa dikoordinir oleh kordinator setempat, Pungkasnya (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan