8 Perampok Spesialis Nasabah Bank Diringkus

CIMAHI – Dua dari delapan komplotan pelaku perampokan dengan modus pecah kaca dan gembos ban mobil dengan tar­get nasabah bank terpaksa me­ringis kesakitan setelah timah panas Sat Reskrim Polres Cimahi menyarangkan dikakinya.

Dalam setiap aksinya, para tersangka yaitu DH, VA, TA, AA, NA, BA, AS, dan MA selalu ber­bagi peran, dimana lima orang sebagai pengawas sekaligus eksekutor dan tiga lainnya se­bagai penadah barang curian.

Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana menyebutkan, kom­plotan ini sudah beraksi lebih di 10 TKP berbeda dan terakhir mereka beraksi di dua kawasan yang masuk wilayah hukum Polres Cimahi. ”Kita masih terus mendalami, dan tak percaya begitu saja,” kata Rusdy ketika ditemui kemarin. (28/11)

Dia menuturkan, ada dua lokasi target para pelaku, per­tama di Kampung Caringin, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kemu­dian lokasi kedua di Jalan Raya Tangkuban Parahu, Kampung Cilumbeur, Desa Cibogo, Ke­camatan Lembang, KBB.

”Pelaku saat itu mengambil uang senilai Rp 250 juta dan di Cibogo pelaku berhasil menggasak uang nasabah sebanyak 500 juta,” cetus dia.

Menurut Rusdy, komplotan dari Lubuk Linggau tersebut juga sering beraksi di daerah lain, seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasik­malaya, Indramayu, Cianjur, Subang dan Purwakarta.

Ditempat sama, Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Niko N Adi­putra mengatakan, para pela­ku biasanya berjumlah 10 hingga 12 orang. Mereka me­miliki peran dan tugas sendiri.

Bahkan, ada yang menjadi pen­cari target calon korban yang ba­rus saja mengambil uang di bank.

”Target mereka nasabah yang mengambil uang banyak. Jika target sudah ditemukan, me­reka pun mulai beraksi,” katanya.

Caranya, target yang sudah mereka tandai langsung di­buntuti para pelaku. Sebagian mereka ada yang bertugas memepet kendaraan korban, memecahkan bagian kaca, hingga mengambil barang. Jika korban melawan, kom­plotan ini pun tak segan-segan melakukan tindak kekerasan.

”Komplotan ini beraksi tidak hanya di satu wilayah. Jika kebe­radaan mereka sudah terendus kepolisian, wilayah operasinya akan berpindah, bahkan hingga ke provinsi lain,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan