5 Anak Jadi Sarjana dari Menjual Bubur

Meski memiliki anak 13 bagi Endang tidak menjadi hambatan untuk tidak menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi. Seiring dengan berjalannya waktu, keuletan dan kegigihannya perlahan tapi pasti membuah hasil bagi masa depan anak-anaknya.

Nendah Siti (Job), Sumedang

Hari itu Endang bersama istrinya mempersiapkan gerobak dagangannya untuk berjualan bubur di depan alun-alun Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

Tidak ada yang istimewa dari bubur yang dijual oleh kedua pasangan paruh baya ini. Tetapi berkat keuletannya berjualan semenjak 1985 ternyata dia telah berhasil menghidupi 13 putranya. Bahkan ke enam putranya kini sedang duduk di bangku kuliah. Sedangkan 6 putra lainnya masih bersekolah.

’’ Alhamdulillah kalau anak yang pertama mah sudah lulus dan menjadi sarjana pertanian,’’ucap Endang sambil membersihkan kaca gerobak yang tampak mulai usang.

Meski memiliki anak banyak bagi dia tidak merasa khawatir sedikitpun bila tidak diberi rejeki oleh yang maha kuasa. Bahkan, dengan kegigihannya berjualan, dia selalu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk masa depan anak-anaknya.

Meski memiliki banyak anak Endang berprisip seluruh anaknya harus bisa kuliah sampai perguruan tinggi. Bahkan, ketika dikarunia anak pertama dia bersama istrinya rela berjualan bubur sampai larut malam.

’’ Dulu waktu anak pertama mau kuliah di pertanian saya usaha kesana kesini untuk biaya kuliahnya karena hasil dari bubur tidak cukup untuk pendaftaran anak masuk perguruan tinggi,”kata Endang.

Endang berfikir dengan menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi suatu saat anaknya bisa bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga.

Akan tetapi, dengan kegigihannya kini dari 13 anak yang dimilikinya 5 di antaranya sudah bergelar sarjanan dan bekerja diberbagai perusahaan. Sedangkan 6 anak masih sekolah.

’’ Yang enam sih sekolah, ada yang di SMA, SMP, malah ada yang masih SD, tapi ada juga anak saya yang satu lagi sudah meninggal,”ucap Endang.

Bagi Endang pendidikan anak-anaknya jauh lebih penting. Sebab, dia mengingkan kelak anak-anaknya tidak bernasib sama dengan dirinya. malah Endang selalu berpesan kepada istrinya agar memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya agar menjadi orang berguna.

Tinggalkan Balasan