TMMD Hubungkan Jalan di Tiga Desa

jabarekspres.com, ARJASARI – Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 98 di Kabupaten Bandung, memrioritaskan akses penghubung di tiga desa di Kecamatan Arjasari. Ketiga desa itu menurut Bupati Bandung, Dadang Naser, yakni Desa Arjasari, Lebak Wangi dan Wargaluyu.

”Sebagai bentuk pengabdian serta terwujudnya pertahanan negara yang tangguh, melalui TMMD ini, kita terapkan budaya gotong royong bersama. Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah dan masyarakat harus bahu membahu bekerja sama. Dengan terbukanya jalan baru sepanjang 2300 meter, akses penghubung 3 desa yakni Desa Arjasari, Lebak Wangi dan Wargaluyu bisa terwujud,” ujar Dadang saat acara pembukaan TMMD ke 98,  yang dipusatkan di Lapang Bola Cisalak Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Rabu (5/4).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, jalur penghubung itu kedepannya akan menciptakan efisiensi biaya produksi masyarakat, yang kebanyakan berprofesi sebagai petani di daerah tersebut.

Selain itu dia juga berharap, program TMMD ini bisa bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik infrastruktur fisik maupun non fisik secara maksimal.

”Implementasi kemanunggalan komponen TNI, pemerintah dan semua komponen ini diarahkan untuk mendinamiskan pertumbuhan desa. Baik dari segi pembangunan fisik yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, maupun non fisik yang efeknya jangka panjang,” ungkapnya.

Selain menguntungkan secara ekonomi rakyat, lanjut Dadang, akses ini selanjutnya akan menguhubungkan arjasari dengan gunung Pabeasan sebagai lokasi wisata alam. Akses yang sebelumnya hanya jalan setapak, kini bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor maupun mobil.

TMMD akan berlangsung sejak 5 April hingga 4 mei 2017, mentargetkan pembangunan fisik selain pelebaran serta pengerasan jalan sepanjang 2300 meter, dilakukan juga  pembangunan irigasi Tembok Penahan Tebing (TPT) sepanjang 240 meter, jalan rabat beton sepanjang 140 meterx3 meter, plesterisasi Jalan Desa sepanjang 300 x 1,2 meter serta pembuatan gorong-gorong sepanjang 12 meter.

“Sementara pembangunan non fisik meliputi pelayanan untuk Keluarga Berencana (KB), penyuluhan keselamatan Perhubungan, pembinaan anak terlantar 10 anak, pembinaan perpustakaan desa dan kearsipan, pelatihan kewirausahaan bagi pembinaan teknologi pengelolaan lingkungan, pelayanan penerbitan akta kelahiran,” katanya.

Menurutnya, Selain hal itu, ada juga pelatihan tata boga dan bantuan appear, komersialisasi BPBD, bantuan tanaman kayu sebanyak 250 batang, pembinaan kemampuan teknologi industri, pelatihan jahit, sosialisasi prosedur perizinan pada Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP), bantuan perlengkapan olahraga, bantuan ternak domba, bantuan alat biopori bantuan alat komposter dan kegiatan keagamaan setiap saat bersama dengan masyarakat sekitar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan